KORANMANDALA.COM – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) sekaligus calon wakil presiden (cawapres), Mahfud MD mengaku sempat mendapatkan tawaran untuk menjadi cawapres dari Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Dalam program Mata Najwa, Mahfud mengungkapkan ia pernah ditawari untuk menjadi pendamping kedua calon presiden (capres) tersebut.
Namun, Mahfud MD tidak menerima tawaran dari kedua capres tersebut.
Mahfud menerangkan alasannya menolak tawaran dari Anies karena ia bisa menjadi sosok yang memecah belah partai koalisi pengusung Anies Baswedan.
Baca Juga: Amanda Manopo Akui Sempat Ketempelan Makhluk Ghaib Saat Proses Syuting Film: Akting Sama Sekali Gak Bisa
Lebih lanjut, Mahfud menyebut penolakan tersebut bukan karena ada masalah dengan Anies.
“Saya minta maaf ya ini hanya soal citra politik saja, bukan soal benar atau salah. Kalau misalnya saya dengan Anies, mungkin citra penggunaan politik identitas tidak banyak yang hilang sehingga agak sulit menjelaskannya bagi saya. Mungkin kurang benar, tapi itu citra yang ada di publik,” kata Mahfud.
Setelah itu, Mahfud juga sempat mendapatkan tawaran beberapa kali dari Prabowo Subianto untuk menjadi cawapresnya di Pilpres 2024.
Baca Juga: Sempat Ditipu Miliaran Rupiah, Jessica Iskandar Kini Pamer Beli Tanah
Alasahn Mahfud tidak menerima tawaran dari Prabowo yaitu soal pandangannya terhadap tim sukses Prabowo.
Menurutnya, ia tidak bisa menjadi pasangan Prabowo karena orientasi sosok cawapres yang diinginkan oleh tim sukses Prabowo bukanlah dirinya.
“Pak Prabowo menurut saya sudah terlalu senior ya sehingga meskipun saya tidak bilang iya dan tidak ke Pak Prabowo. Tapi rasanya dilihat dari tim suksesnya, orientasinya bukan kepada orang seperti saya,” katanya. (sap/sap)