KORANMANDALA.COM – Setelah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kemudian melanjutkan perjalanannya ke Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada hari Minggu, 12 November 2023.
Pertemuan ini berdasarkan undangan bilateral yang dirilis Genung Putih pada 9 September 2023, setelah kedua presiden bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di New Delhi, India.
Jokowi dan Biden diperkirakan akan mendiskusikan banyak hal, mulai dari hubungan perdangan hingga isu keamanan.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika lebih cepat dari yang dijadwalkan yang seharunya ia bertolak San Fransisco untuk menghadiri KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 17 November 2023.
Baca Juga : Sore Ini KPU Tetapkan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemilu 2024
Jokowi akan Sampaikan Hasil KTT OKI
Dalam kunjungannya hari ini tangga 13 November 2023, Jokowi berencana untuk mengadakan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden dengan tujuan menguatkan posisi Indonesia terkait kondisi Gaza.
Selain itu, Jokowi juga bermaksud untuk menyampaikan hasil dari KTT OKI kepada Joe Biden.
Menurut Jokowi, kunjungan ini merupakan kesempatan yang baik untuk secara langsung mengkomunikasikan hasil KTT OKI di Riyadh, yang mencerminkan solidaritas negara-negara OKI dalam mendukung keadilan dan kemanusiaan.
Baca Juga : Presiden Jokowi Usai Hadiri KTT OKI di Riyadh Langsung ke Amerika Serikat, Ini Ternyata Agendanya
Setelah pertemuan dengan Joe Biden, Jokowi selanjutnya akan menuju ke San Fransisco untuk menghadiri KTT Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). Dalam forum tersebut, Jokowi akan membahas isu pembangunan berkelanjutan dan pembangunan inklusif.
“Dari Washington DC, saya akan melanjutkan perjalanan ke San Fransisco untuk menghadiri KTT APEC. Isu pembangunan berkelanjutan dan pembangunan inklusif akan menjadi fokus Indonesia dalam KTT APEC,” ungkap Jokowi.