KORANMANDALA.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Universitas Indonesia (UI) menyampaikan bahwa acara yang akan diadakan di kampus mereka sebagai sebuah forum untuk berkompetisi dalam ide-ide.
Bukan sebagai sebuah debat calon presiden, karena saat ini masih belum memasuki masa pemilu.
Ketua BEM UI, Melki Sadek Huang, menjelaskan bahwa program ini adalah ajang untuk bersaing dalam gagasan-gagasan dari bakal calon presiden, bukan sebuah debat calon presiden.
Ini bukan debat calon presiden karena masih dalam fase sosialisasi.
Baca juga: 5 Alasan Dibalik Perombakan Besar-besaran Pucuk Pimpinan PBNU, Ini Ulasannya
Artinya, semua prosedur kampanye belum diizinkan dilaksanakan.
BEM UI berencana untuk berkomunikasi dengan KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memastikan bahwa tidak
ada aturan yang dilanggar dalam program ini.
“Ketika acara berlangsung, kami akan berkomunikasi dengan KPU dan Bawaslu untuk memastikan bahwa tidak ada
pelanggaran pemilu yang terjadi,” kata Melki.
Baca juga: Namanya Mirip Motor Bebek Legendaris! TVS Jupiter 125 Juga Memiliki Desain Semi Retro dan Bermesin 125 Cc
Selama acara tersebut, mahasiswa dan dosen akan memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau menyampaikan
keresahan mereka.
Setelah itu, ketiga calon presiden tersebut akan memberikan gagasan mereka sebagai tanggapan terhadap pertanyaan
yang diajukan.
Lebih lanjut, Melki menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk memungkinkan publik memahami ide-ide unik dari masing-masing bakal calon presiden.
Baca juga: Kediamannya Didatangi Pratama Arhan dan Istri, Prabowo Berterima Kasih Sudah Ukir Sejarah Sepak Bola Indonesia
Acara ini dianggap sebagai platform untuk menggali gagasan dari Anies Baswedan, Prabowo Subianto, hingga Ganjar Pranowo.
BEM UI juga mengonfirmasi bahwa adu gagasan calon presiden yang seharusnya diadakan pada Kamis (14/9/2023) telah
dibatalkan dan akan diundur pelaksanaannya karena dua dari tiga bakal calon presiden tidak dapat hadir dalam
debat yang telah direncanakan. (*)