KORANMANDALA.COM– Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten menganggap simulasi pemungutan, penghitungan, dan rekapitulasi hasil suara Pemilu 2024 yang dilaksanakan oleh KPU kabupaten/kota se-Provinsi Banten dianggap tidak sesuai dengan fakta.
Simulasi tersebut mencantumkan hanya dua pasangan calon (paslon) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, sementara pada Pilpres 2024 seharusnya ada tiga paslon.
Ketua KPU Banten, Mohamad Ihsan, menjelaskan bahwa surat suara yang digunakan dalam simulasi telah dicetak oleh KPU RI sebelum ada paslon yang mendaftar.
Ihsan menekankan bahwa simulasi ini merupakan program dari KPU RI dan bertujuan sebagai pembelajaran bagi semua yang terlibat.
Ia menambahkan bahwa simulasi ini juga melibatkan proses pemotretan semua persiapan tahapan, termasuk penyiapan tempat dan proses perhitungan.
Ihsan menyatakan bahwa temuan terkait simulasi di Tangerang, di mana pembuatan tenda terganggu oleh hujan dan lokasi terendam air, merupakan bagian dari upaya mitigasi.
Terkait gambar yang hanya mencantumkan dua paslon, Ihsan menyatakan bahwa hal tersebut akan diantisipasi di luar surat suara yang digunakan dalam simulasi.
Terkait potensi kebingungan dan kecurigaan masyarakat, Ihsan menyatakan bahwa KPU terus melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilu.
Ia menjelaskan bahwa edukasi akan dilakukan untuk menjelaskan bahwa pada pemilihan nanti akan ada tiga paslon, meskipun simulasi dibuat sebelum ada paslon.
Bawaslu Banten, sebelumnya, menyatakan bahwa simulasi tersebut tidak sesuai fakta karena hanya mencantumkan dua paslon pada Pilpres 2024, padahal diikuti oleh tiga paslon.