Menampilkan foto wisuda 13 tahun lalu, Gibran mengungkapkan bahwa fotonya menjadi perdebatan oleh dua tokoh karena dituduh diedit dan ijazahnya diduga palsu. Gibran menyatakan bahwa meskipun tak masalah ijazahnya disebut palsu, ia berencana membawa ijazah tersebut untuk diperiksa oleh publik guna membuktikan keasliannya.
Dalam upayanya meyakinkan publik, Gibran menyatakan bahwa ia tak keberatan membawa ijazahnya ke Balai Kota agar media dapat memeriksanya secara langsung. Ia mengajak media untuk memeriksa keaslian ijazahnya, baik asli atau palsu.
Selain itu, Gibran tidak gentar menghadapi tuduhan terkait ijazahnya, bahkan ia menawarkan tiket pesawat ke Singapura bagi pihak yang mencurigainya agar dapat memeriksa secara langsung ke universitas tempat Gibran menempuh pendidikan. (rfa)