KORANMANDALA.COM – Debat final Pilpres 2024 kembali digelar di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam yang mempertemukan tiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Closing statement ini diberikan pada bagian ke-6 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Anies menyampaikan closing statement pertama, diikuti oleh Prabowo, dan terakhir oleh Ganjar. Para calon wakil presiden juga hadir mendampingi mereka.
Berikut ini Closing Statement ketiga Capres dalam debat tersebut :
Baca Juga : Debat Final Pilpres 2024: Prabowo Tanya Soal Program Makanan Bergizi, Ganjar Jawab Tidak Setuju Sama Sekali
Anies Baswedan
Ibu bapak, saudara sebangsa yang saya cintai. Selama satu tahun lebih, kami berkeliling Indonesia berjumpa dengan jutaan rakyat. Mereka datang bukan mengharap bayaran. Mereka datang membawa harapan. Mereka menginginkan ada perubahan. Kondisi hidup yang lebih baik. Bisa lebih makmur.
Orang tua yang di malam hari melihat anaknya tidur dalam kondisi miskin dia melihat sambil mambayangkan ‘akankah anak saya tetap miskin tetap ini kelak? Bisakah mereka hidup lebih baik?’ Kami berjuang untuk perubahan, agar orang tua yang miskin itu bisa melihat anaknya tidur sambil berkata ‘syukur alhamdulillah, walaupun saya miskin, walau saya kelas menengah, tapi negara hadir untuk membantu anak saya punya masa depan yang cerah’
Perjalanan ini adalah perjalanan spiritual bagi kami. Setiap jabat tangan, setiap pelukan membawa pesan. Pesan yang mereka sampaikan sebagai ‘titip kami ingin Indonesia yang lebih baik, kami ingin Indonesia yang lebih adil. Dan kami tahu, Tuhan yang maha kuasa Allah SWT menginginkan kekuasaan yang welas asih, yang cinta kasih’ Karena itu, Tuhan yang maha kuasa, Allah SWT akan memberikan kekuasaan yang kepada yang dihendaki. Qulillāhumma mālikal-mulki tutil-mulka man tasyāu wa tanzi’ul-mulka mim man tasyā` bahwa tuhan akan memberikan dan mencabut dari yang dikehendaki.
Karena itu kami dalam berjuang menyadari betul cinta kasih, welas asih, ketulusan, keteguhan, menjadi bagian dari perjuangan ini. Kami menemukan orang-orang yang bertugas di lapangan bersama kami. TNI, polisi, ASN, kepada mereka kami ucapkan terima kasih yang luar biasa. Dan kami akan perhatikan untuk bisa hidup lebih baik setiap tahunnya nanti.
Kita juga menyaksikan ada yang menolak ini. Yang hidup dari ketimpangan ini. Yang justru merasakan kekuasaan dari ketimpangan ini. Itu yang akan kami lawan. Tapi kami tidak melawan dengan kebencian. Kami tidak melawan dengan rasa ketidaksukaan. Kami akan membawa ini dengan spirit suro joyo diningrat lebur dening pangastuti. Bahwa segala angkara murka akan kalah akan kebaikan.
Merah putih di atas semuanya. Penghormatan kepada kebhinekaan. Penghormatan kepada persatuan akan mengantarkan kita yang kita ikhtiarkan bersama-sama. Menjadi Indonesia yang cerdas, sejahtera, sehat. Kesetaraan, kesempatan bagi semua itulah yang akan kami bawa. Setara bagi siapa? Laki-laki dan perempuan. Kaya dan miskin. Kota desa. Mereka yang berpendidikan umum, madrasah, pesantren, agama apapun, suku apapun.
Dan kami akan tegaskan, negara tidak berdagang dengan rakyat. Negara tidak pelit dengan rakyat. Negara tidak berpaling dari yang papa. Negara yang penuh cinta kasih kepada semuanya. Negara yang hadir dengan perasaan yang halus, yang rahman yang rahim. Kepada semua yang merangkul dengan perasaan cinta sebagai orang tua, sebagai abah bagi anak-anaknya semua. Yang mencintai semua dengan sepenuh hati. Memperhatikan yang paling bawah untuk meningkatkan kesejahteraan. Yang di tengah terangkat. Bila yang terbawah terlupakan, yang di tengah pun akan terlupakan. Terhimpit. Karena itu pesan yang kami bawa adalah pesan negara yang menyayangi, negara yang welas asih. Dan negara yang membereskan soal ketimpangan. Negara yang membereskan soal ketidakadilan. Membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Yang menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang kuat. Mari katong lakukan perubahan.