KORANMANDALA.COM – Cawapres nomor urut 03, Mahfud Md mengatakan ia mendapatkan laporan dugaan operasi untuk menekan rektor-rektor kampus.
Terutama kampus yang belum menyatakan sikap dan deklarasi demokrasi.
“Secara bersamaan muncul operasi yang mendekati rektor-rektor yang belum mengemukakan, mereka diminta untuk menyatakan sikap yang berbeda, untuk mengatakan bahwa Presiden Jokowi baik,” ungkapnya di acara ‘Tabrak Prof’ di Yogyakarta pada Senin (5/2/2024).
Ia menyebut, ada beberapa rektor perguruan tinggi membuat pernyataan seperti yang diminta oleh pihak yang melakukan operasi tersebut.
Meski demikian, ada juga rektor yang jelas-jelas menolak seperti rektor Universitas Soegijapranata di Semarang.
Baca Juga : Mahfud MD: 59 Perguruan Tinggi Siap Dukung Pemilu 2024 dan Pemerintahan yang Beretika
“Dia (rektor) mengatakan diminta untuk menyatakan untuk pemerintahan Jokowi baik, pemilu baik dan lain sebagainya, nah itu yang beredar,” ungkap Mahfud.
Mantan Menko Polhukam ini juga menyatakan intervensi kepada pihak kampus bisa saja terjadi. Namun, ia meminta agar pihak perguruan tinggi tidak perlu takut.
Saat ini, lanjut Mahfud, telah ada 59 perguruan tinggi yang akan menyatakan sikap untuk mengawal pemilu dan menyuarakan pemerintahan yang beretika.
Baca Juga : Mahfud MD Mundur, Ahok Melepas Imperium
Menurutnya, semakin menekan perguruan tinggi, maka semakin bergelombang gerakan-gerakan tersebut.
“Oleh karena itu karena kita berada di Yogyakarta, mari kita mengucapkan terima kasih kepada para guru besar civitas akademika UGM yang telah memulai lebih dulu untuk mengajak perguruan tinggi lain menyatakan sikap yang sama,” tandasnya. (rfa)