KORANMANDALA.COM – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo disebut-sebut tidak netral dalam pemilu 2024.
Ketidaknetraan kapolri tersebut, terbaru diungkap dalam sebuah video YouTube berjudul “Dirty Vote” yang kemudian beredar di luas di media sosial sejak dua hari lalu.
Disebutkan dalam video tersebut kapolri memerintahkan Dirbinmas Polda jajaran melalui telepon atau tanpa surat telegram, untuk pemenangan pemilu.
Kapolri disebut memerintahkan untuk mengerahkan fungsi binmas Polri sebagai instrumen pemenangan pemilu.
Kapolri juga memerintahkan untukk mengerahkan da’i kambtibmas untuk memanfaatkan sarana ibadah sebagai wadah pengelolaan dan pemastian untuk salah satu paslon.
Selain itu, Kapolri disebut juga meminta agar mengontrol para da’i kamtibmas dengan menyediakan masing-masing satu perangkat handphone baru dengan nomor simcard luar negeri dan modem mobile internet.
Hal lainnya, kapolri meminta bantuan dana dari para pengusaha BUJP (Badan Usaha Jasa Pengamanan) yang merupakan kolega Direktorat Binmas wilayah masing-masing.
Bantahan Polri
Berkenaan dengan informasi tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Shandi Nugroho menyatakan bahwa informasi yang beredar adalah menyesatkan atau hoax.
“Bahwa terkait informasi tersebut tidak benar atau hoax dan sejak minggu yang lalu di media sosial juga Polri sudah berikan keterangan tertanda Hoax,” kata Sandi dalam keterangan tertulisnya, sebagaimana dikutip Senin 12 Pebruari 2024.
Selain menegaskan informasi tersebut hoaks, Sandi meminta masyarakat untuk tidak memercayai informasi yang beredar di media sosial tanpa mengecek terlebih dahulu.
“Masyarakat jangan termakan informasi yang tidak jelas kebenarannya dan jangan menyebarkan kembali informasi yang tidak benar atau hoax,” ujarnya.
Selanjutnya Sandi menegaskan, bahwa Polri akan tetap netral menjaga pelaksanaan Pemilu 2024 agar berjalan aman, damai dan bermartabat.
“Berkali-kali Kapolri menyatakan Polri netral dalam pelaksanaan pemilu. Polri bertugas mengamankan pemilu 2024 berjalan aman, damai, sejuk dan bermartabat,” kata Sandi.
Akan tetapi, masyarakat sejauh itu tidak mempercayai pernyataan resmi Polri tersebut. Masyarakat masih percaya bahwa Polri tidak netral dalam pilpres 2024. (ape)***