KORANMANDALA.COM – Diskusi mengenai peran ulama dan umaro dalam kepemimpinan Kota Cirebon mengemuka dalam acara the Leader yang digelar di pelataran At-Taqwa Center, baru-baru ini.
Menurut H. Yoyon Indrayana yang memandu acara tersebut, keberadaan ulama sangat penting untuk meresapi pesan Sunan Gunung Jati, sementara umaro dianggap memiliki jaringan luas yang vital untuk pembangunan kota.
“Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin,” pesan Sunan Gunung Jati yang menjadi landasan, namun menerapkannya bukanlah tugas yang mudah,” ujar Yoyon.
Menurutnya, peran ulama dan umaro harus sinergis agar pembangunan berjalan optimal.
Yoyon menekankan pentingnya mencari sumber anggaran tambahan dari pemerintah pusat melalui APBN untuk mengatasi keterbatasan APBD dalam pembangunan kota.
“Pemimpin Kota Cirebon harus lebih kreatif dan agresif dalam mencari anggaran,” tandasnya.
Hadir dalam diskusi tersebut Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi, yang juga memberikan dukungan penuh terhadap peran ulama dan umaro dalam pemerintahan Kota Cirebon ke depan.
“Kota Cirebon yang sudah baik ini juga harus mendapatkan pemimpin yang baik juga,” ucapnya.
Diskusi yang dihadiri oleh berbagai kalangan ini memberikan gambaran bahwa pemimpin yang diharapkan untuk Kota Cirebon kedepannya adalah mereka yang mampu mengartikan pesan sejarah dan mengelola sumber daya secara efektif untuk kesejahteraan masyarakat. (Chs) ***