KORANMANDALA.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari menegaskan kembali pentingnya netralitas dan profesionalisme bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Bogor menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. .
“Mengingatkan akan pentingnya netralitas bagi ASN, baik untuk diri saya maupun ASN Kota Bogor karena berkaitan erat dengan kinerja di masa transisi,” ujar Hery Antasari dalam pidatonya di Plaza Balai Kota Bogor, Selasa 14 Mei 2024.
Lanjut Hery Antasari berharap, Netralitas ASN adalah fondasi utama untuk menjaga kinerja pemerintahan tetap stabil selama masa transisi Pilkada.
“Pelaksanaan Pilkada 2024 berjalan lancar dan sukses dengan partisipasi warga yang tetap tinggi,” harapnya.
“Saya berharap warga Kota Bogor akan berpartisipasi aktif dalam Pilkada, menjaga demokrasi tetap hidup di kota ini,” katanya.
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) ke-542, Hery menyarankan agar perayaan tidak terlalu mewah namun tetap bermakna.
“Yang terpenting adalah kita menunjukkan kinerja sebagai pelayan publik dan pelaksana kebijakan publik,” jelasnya.
Hery juga mengungkapkan apresiasinya kepada jajaran Pemkot Bogor yang telah mendukungnya dalam menjalankan pemerintahan.
“Terima kasih, hari ini kurang lebih 20 hari saya bertugas menemani bapak ibu menjalankan roda pemerintahan. Alhamdulillah, selama waktu itu saya mendapatkan bantuan dan dukungan untuk beradaptasi serta berorientasi secara cepat,” ungkapnya.
Menurut Hery, adaptasi yang cepat sangat penting mengingat keterbatasan waktu sebagai Penjabat Wali Kota Bogor.
“Tuntutan dan harapan masyarakat serta ASN dalam pelaksanaan program kegiatan dan kecepatannya tidak berubah, tetap berjalan dengan baik,” tambahnya.
Hery juga menekankan pentingnya persiapan untuk agenda besar seperti APEKSI, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan penanganan kebencanaan.
“Persiapkan sedini mungkin agar semua berjalan lancar,” imbaunya.
Komunikasi dan kerja tim menjadi dua hal terakhir yang diingatkan Hery untuk terus ditingkatkan.
“Khususnya komunikasi tekstual harus jelas agar tidak ada miskomunikasi dan mispersepsi,” tutupnya. (Nicko)