KORANMANDALA.COM – Bursa bakal calon bupati Kuningan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), semakin mencuat ke permukaan.
Sekda Kuningan Dian Rachmat Yanuar yang di gadang-gadang lolos dari penjaringan bakal calon, mendapat tantangan berat dari Yanuar Prihatin Politisi Senior PKB, anggota DPR-RI dan salah seorang tokoh DPP PKB.
Ketua DPC PKB Kuningan Ujang Kosasih saat di konfirmasi menegaskan, sesuai PP 10 Tahun 2024, DPC PKB melalui desk pilkada hanya ditugaskan DPP melakukan penjaringan calon dan mempersiapkan, memfasilitasi seluruh bacabup pendaftar ke PKB, selanjutnya melaporkannya ke DPP.
Sedangkan, mekanisme ada di desk pilkada DPP, paparnya Jumat 17 Mei 2024.
“Mengenai siapa yang bakal mendapat rekomendasi, bukan ranah DPC, tapi keputusannya ada di DPP,” kata dia.
Ihwal kedekatan Yanuar Prihatin dengan DPP, kata dia, sebenarnya sebatas normatif.
“Pihak DPP sendiri, ketika akan mengambil keputusan untuk memberikan rekomendasi, tentunya akan mempertimbangkan banyak hal, terutama elektabilitas bakal calon bupati, sesuai hasil survei lembaga survey independen,” kata H.Ujang Kosasih.
Selanjutnya juga harus diketahui bagaimana konsep bacabup dalam membangun Kuningan, visi misinya seperti apa. visi misi PKB seperti apa.
Hal itu dilakukan melalui “Fit and profer test” atau uji kelayakan dan kompetensi, apa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki bacabup dalam kontestasi pilkada.
“Semua akan dipresentasikan di Desk Pilkada DPP, sampai muncul kebijakan, siapa bacabup yang layak direkomendasi untuk tampil sebagai calon Bupati,” kata dia.
“Yang pasti, seperti disampaikan Ketua Umum DPP PKB, bahwa mekanisme pemilihan kepala daerah tanpa mahar. Begitu pun PKB Kuningan, InsyaAllah tanpa mahar,” tegas Ujang Kosasih. (wawan jr)**