KORANMANDALA.COM – Proses penjaringan bakal calon wali kota (Bacawalkot) di internal PDI Perjuangan Kota Cirebon kini memasuki tahap krusial dengan menyisakan tiga nama kuat.
Awalnya, sebanyak 14 kandidat mengambil formulir pendaftaran, tetapi hanya delapan orang yang mengembalikan formulir tersebut, menunjukkan keseriusan mereka dalam mencalonkan diri.
Delapan nama ini kemudian diserahkan kepada DPD PDI Perjuangan Jawa Barat untuk tahap seleksi lebih lanjut.
Setelah penjaringan berlanjut di tingkat Jawa Barat, DPD pun melakukan fit and proper test, dan semakin mengerucut.
Hasil seleksi di tingkat DPD Jawa Barat akhirnya menyaring kandidat menjadi tiga orang.
Informasi terbaru mengungkapkan bahwa DPD PDI Perjuangan Jawa Barat telah menetapkan tiga nama yang diserahkan kepada DPP PDI Perjuangan untuk penilaian akhir.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon, Imam Yahya, membenarkan perkembangan ini.
“Betul mas, hasil review DPD, mengerucut ke tiga nama, hasil rapat Jumat pekan kemarin,” ungkap Imam.
Tiga nama yang terpilih tersebut adalah Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Edi Suripno; Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon, Fitria Pamungkaswati; dan praktisi media, Suhendrik.
Imam menjelaskan lebih lanjut bahwa setelah tiga nama ini dilaporkan oleh DPD ke DPP, pihaknya tinggal menunggu tindak lanjut dari DPP.
“Tahapannya, sebelum DPP PDI Perjuangan menerbitkan rekomendasi, terlebih dahulu DPP akan memberikan surat penugasan kepada satu atau dua nama, agar bekerja lebih maksimal di daerah,” jelas Imam.
Surat penugasan ini bertujuan untuk mengarahkan calon-calon tersebut dalam meningkatkan popularitas dan elektabilitas mereka di daerah masing-masing.
Tugas yang diberikan oleh DPP PDI Perjuangan nantinya akan berfokus pada konsolidasi internal dan eksternal, pembentukan dan penguatan mesin-mesin pemenangan PDI Perjuangan, serta sosialisasi diri sebagai bakal calon wali kota.
“Bisa satu nama atau dua nama, DPP akan menurunkan surat penugasan. Nanti sebelum rekom ada penugasan dulu,” imbuh Imam.
Proses penjaringan yang ketat ini merupakan bagian dari strategi PDI Perjuangan untuk memastikan bahwa calon-calon yang diusung memiliki kapasitas dan popularitas yang mumpuni.
“Sekaligus mensosialisasikan diri sebagai bacalon,” ujar Imam.
Proses ini diharapkan dapat menghasilkan calon wali kota yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat luas tetapi juga memiliki kemampuan untuk memenangkan hati pemilih di Kota Cirebon.
Fitria Pamungkaswati, salah satu dari tiga nama yang termasuk dalam seleksi akhir, menyatakan siap menerima dan menjalankan tugas atau arahan apapun yang diberikan oleh DPP.
“Saya menunggu arahan dan instruksi partai, dalam waktu dekat juga PDI Perjuangan akan menggelar Rakernas,” kata Fitria, yang juga saat ini memegang peran sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon.
Dengan proses seleksi yang ketat dan berlapis, PDI Perjuangan berupaya memastikan bahwa calon yang diusung nanti benar-benar siap dan mampu menghadapi tantangan politik dan pemerintahan di Kota Cirebon.
Penjaringan yang mengerucut menjadi tiga nama ini menunjukkan keseriusan PDI Perjuangan dalam mempersiapkan calon terbaik untuk Pilkada mendatang.
Proses ini mencerminkan upaya PDI Perjuangan dalam menjaga kualitas dan integritas kandidat yang diusung, mengingat pentingnya kepemimpinan yang kuat dan berkomitmen dalam membangun Kota Cirebon ke depannya.- *** chs