KoranMandala.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendorong Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bisa mendukung agar Bandara Husein Satsranegara direaktivasi agar kembali melayani penerbangan domestik dan internasional.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Bandung, Eric Mohamad Atthauriq menyebutkan pembukaan kembali Bandara Husein Sastranegara menjadi hal krusial untuk meningkatkan ekonomi Kota Bandung.
“Ini penting bagi kami, kalau bandara Husein dibuka dapat mempercepat akses ke Kota Bandung,” kata Eric saat menerima kunjungan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dii Ruang Tengah Balai Kota, Senin 2 September 2024.
Baca Juga : Pemkot Bandung Berharap Rute Penerbangan di Bandara Husein Sastranegara Bertambah
Selain itu, dia juga berharap agar infrastruktur di kota Bandung ini terus di update untuk mendukung kehadiran Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Karena kata dia, kehadiran KCJB ini sangat berdampak signifikan untuk kunjungan wisatawan yang datang ke kota Bandung. Untuk itu dia berharap infrastruktur pendukungnya juga dimaksimalkan seperti mengaktifkan kembali akses KM 149 dan 151.
“Kami mohon dukungan dari DPD RI, kami sedang mengupayakan adanya Proyek Strategis Nasional di Kawasan Gedebage. Penguatan km 151 dan km 149, mudah mudahan km 149 September ini bisa dibuka kembali termasuk km 151,” ujarnya.
“Pengembangan PSN dampak feeder kereta cepat whoosh termasuk fly over nuratnio, Ciroyom dan infrastruktur pendukungnya seperti penyeberangan orang. Beberapa fly over masih dibutuhkan di kota bandung,” imbuhnya.
Sementara itu, Pimpinan Komite II DPD RI, Abdullah Puteh mengatakan, kunjungan DPD RI ini dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian sebagaimana telah diubah menjadi UU Nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-undang Perkeretaapian.
“Bagaimana situasi yang berjalan maupun kemungkinan perkembangan situasi ke depan serta untuk memperoleh masukan terkait permasalahan dan tantangan yang dihadapi pada program-program perkeretaapian,” kata dia.