KoranMandala.com – Wakil Ketua Majelis Syura DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengingatkan Anies Rasyid Baswedan bahwa meskipun ia membentuk partai politik (parpol) baru, perjuangan untuk meraih simpati rakyat dan mencapai kekuasaan masih diperlukan. Menurut Hidayat, mendirikan parpol bukan jaminan langsung untuk mendapatkan posisi presiden.
Hidayat memberikan contoh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden ke-6 RI, yang menjadi salah satu pendiri Partai Demokrat pada tahun 2001.
SBY, yang saat itu menjabat sebagai menteri di era Presiden Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri, memanfaatkan Partai Demokrat sebagai alat untuk mencapai posisi tertinggi di pemerintahan.
Namun, Hidayat mengingatkan bahwa pembentukan parpol tidak serta-merta menjamin kesuksesan dalam meraih kekuasaan.
Ia menyebutkan bahwa tidak semua orang yang mendirikan parpol berhasil menduduki jabatan penting. Contohnya, Budiman Sudjatmiko, yang mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD) untuk menentang Orde Baru, akhirnya bergabung dengan PDIP.
Hidayat juga menyebut Hary Tanoesoedibjo dengan Partai Perindo, yang hasilnya belum memenuhi harapan.
Meski demikian, Hidayat tetap memberikan dukungan dan doa agar rencana pembentukan parpol oleh Anies berjalan dengan baik.
Ia menekankan bahwa mendirikan parpol adalah hak politik setiap warga negara Indonesia.
Hidayat juga menegaskan bahwa keputusan Anies untuk tidak bergabung dengan partai yang sudah ada atau memilih untuk mendirikan partai sendiri adalah pilihan pribadi yang sah dan wajar.
Lebih lanjut, Hidayat optimistis bahwa jika Anies berhasil mendirikan parpol baru, hal itu akan memberikan kontribusi positif bagi negara.
Menurutnya, partai yang dibentuk Anies bisa menjadi sarana untuk lebih kuat berkontribusi bagi Indonesia dan merupakan tindakan yang wajar dilakukan oleh siapa pun yang memiliki niat untuk memberikan dampak lebih besar bagi bangsa.- ***