“Dengan posisi strategis di jalur pelayaran dunia, seperti Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, dan Selat Makassar, Indonesia harus memegang kendali penuh, terutama dalam menghadapi kebijakan One Belt One Road (OBOR) China,” katanya.
Toddy menegaskan bahwa berdasarkan Deklarasi Djuanda yang telah diratifikasi oleh PBB, Indonesia harus memastikan kendali atas jalur-jalur maritim ini tetap berada di tangan kita.
Ke depan, lanjutnya, kepemimpinan Prabowo-Gibran diharapkan dapat mewujudkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Dengan roadmap yang jelas menuju Indonesia Emas, pengelolaan potensi maritim Nusantara harus dimaksimalkan untuk menjadi sumber pendapatan negara yang besar, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Penguatan armada laut, tol laut, logistik laut, dan kekuatan militer di perbatasan menjadi elemen kunci yang harus dioptimalkan agar Indonesia mampu menjaga kedaulatannya,” terang Toddy.
Sementara, Irwansyah, Wakil Ketua Umum Bidang Potensi Maritim Forum Indonesia Unggul, mengingatkan kita akan pesan Bung Karno bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.
“Menghargai jasa Mochtar Kusumaatmadja dengan menganugerahi gelar Pahlawan Nasional bukan hanya soal penghormatan, tetapi juga tentang mengakui peran pentingnya dalam memastikan kedaulatan Indonesia di lautan,” kata Irwansyah.
Dia berpandangan, potensi maritim kita sangat luar biasa, dari desa wisata bahari, produk perikanan, hingga tambang laut. Semua ini harus dieksplorasi dengan bijak untuk kesejahteraan bangsa.
“Jika Indonesia benar-benar ingin menjadi negara besar, fokus utama kita haruslah pada penguatan pertahanan di laut, udara, dan darat. Potensi besar di laut tidak hanya menjadi kunci kesejahteraan, tetapi juga pertahanan kita sebagai bangsa yang berdaulat di mata dunia,” tuturnya.
Toddy dan Irwansyah berharap pengakuan pada jasa-jasa Mochtar Kusumaatmaja menjadi perhatian pemerintah dan seluruh elemen masyarakat agar warisan perjuangannya tidak hanya dikenang, tetapi juga dijadikan fondasi dalam membangun Indonesia yang berdaulat dan sejahtera.