KoranMandala.com – Calon Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu, menyatakan komitmennya untuk memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) jika terpilih memimpin provinsi tersebut bersama Ilham Habibie.
Syaikhu mengungkapkan, banyak pelajaran yang diambil dari keberhasilan Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018, Ahmad Heryawan (Kang Aher), terutama dalam meningkatkan kualitas SDM.
“Pembangunan SDM adalah sebuah keniscayaan karena ini modal utama kita. Pada masa Pak Aher, hal ini diprioritaskan, sehingga berdampak pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Barat. Ini juga akan menjadi modal dasar mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujarnya saat berbicara di PRFM, Bandung, Jumat (6/9).
Baca Juga: Ahmad Syaikhu Gaungkan Demokrasi dan Filosofi Jawa Barat Lewat Tagline ASIH di Pilgub Jabar
Syaikhu menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur pendidikan serta kualitas dan kesejahteraan para guru. Dalam pandangannya, Jawa Barat memiliki modal kuat untuk menjadi daerah yang maju, dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dan industri manufaktur terbesar di ASEAN.
“Yang perlu disegerakan adalah menghubungkan antara lulusan dunia pendidikan dengan sektor manufaktur di Jawa Barat. Untuk itu, diperlukan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, peningkatan kualitas SDM akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat. “Jika kualitas SDM meningkat, kesejahteraan masyarakat juga meningkat, dan berbagai masalah bisa diselesaikan.”
Selain SDM, Syaikhu bertekad mengoptimalkan potensi sumber daya alam Jawa Barat secara bijak, termasuk potensi energi panas bumi. Menurutnya, SDM unggul diperlukan untuk mengelola kekayaan alam tersebut.
Syaikhu juga menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi dalam meningkatkan SDM masyarakat Jawa Barat. “Jangan sampai anak-anak Jawa Barat minim yang kuliah di perguruan tinggi kita,” tegasnya.
Selain itu, dia menekankan pentingnya kolaborasi antara semua pemangku kepentingan di Jawa Barat, baik dari industri, pemerintah, maupun UMKM, untuk mengoptimalkan potensi daerah.
“Kurangnya koordinasi dan sinergi bisa menyebabkan Jawa Barat kehilangan kesempatan untuk menjadi daerah termaju di Indonesia. Jika kurang sinergi, kesempatan besar ini bisa lepas,” tandas Syaikhu.