KoranMandala.com – Partai politik yang mengusung pasangan calon kepala daerah diinstruksikan untuk memperkuat komunikasi di antara kader dan anggota dewan di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing. Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan strategi pemenangan pasangan calon yang didukung oleh partai-partai koalisi.
Parpol telah menyusun strategi pemenangan dengan mengoptimalkan potensi perolehan suara dari anggota legislatif yang berada di satu Dapil, yang berasal dari gabungan partai politik pengusung. Selain itu, pengelolaan persaingan antar pasangan calon kepala daerah juga menjadi fokus utama.
“Strategi Parpol ini dibangun melalui komunikasi sesama anggota dewan dengan membagi lokasi kampanye agar tidak berbenturan sesama partai pengusung,” ungkap Heri Hermawan, politisi Partai NasDem di Gedung DPRD Kota Bandung, Selasa 17 September 2024.
Baca Juga: Farhan-Erwin di Mata Ketua Gelora Kota Bandung: Kombinasi Ideal untuk Pilwalkot 2024
Menurut Heri, persaingan memperebutkan posisi walikota dan wakil walikota Bandung tidak hanya terjadi di antara anggota dewan yang mewakili partai politik, tetapi juga antar partai pengusung. Partai-partai tersebut saling bersaing untuk mengamankan suara di dapil masing-masing.
Heri menambahkan, jumlah perolehan suara yang diperoleh oleh partai politik berdasarkan rekapitulasi dari penyelenggara pemilu akan dihitung sebagai suara akumulatif. “Suara partai politik yang mendapat kursi maupun suara partai non-parlemen akan menjadi modal dasar yang dikonversi untuk pasangan calon kepala daerah,” jelasnya.
Di tengah mahalnya ongkos politik, Heri juga menyoroti pentingnya modal finansial sebagai salah satu strategi untuk memenangkan persaingan. Ia menyebut bahwa politik uang kemungkinan besar akan muncul dalam proses ini.
“Namun, saya yakin dengan modal finansial yang proporsional, kita masih bisa mencapai hasil yang diharapkan. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan modal sosial, seperti menggandeng tokoh masyarakat yang memiliki popularitas di dapil,” pungkas Bendahara DPD Partai NasDem Kota Bandung tersebut.
Strategi ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dan kolaborasi di antara kader partai untuk memenangkan Pilkada, terutama di tengah persaingan politik yang ketat dan mahal.