KoranMandala.com – Mantan Ketua DPRD Jawa Barat periode 2000-2004, Eka Santosa, berbagi pandangannya mengenai kriteria ideal pemimpin Jawa Barat dalam acara Podcast Mandala Talk di Jalan Waluh No. 12 Kota Bandung, Rabu 18 September 2024.
Menurut Eka, seorang pemimpin yang ideal harus memiliki empat syarat utama yang ia sebut sebagai pemimpin “Masagi”. Syarat tersebut terdiri dari Nyantri, Nyakola, Nyunda, dan Nyantika.
Eka menjelaskan bahwa Nyantri mengacu pada religiusitas seorang pemimpin. Seorang Gubernur atau Wakil Gubernur Jawa Barat harus memiliki pemahaman yang baik tentang ketuhanan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta dalam menjalankan tugasnya.
Baca Juga: Dinamika Pemilih dan Tantangan Pasangan Calon di Pilgub Jabar 2024
Nyakola berarti pemimpin harus berpendidikan, berpikir rasional, objektif, metodologis, dan sistematis, sehingga mampu membuat kebijakan dan keputusan terbaik bagi masyarakat Jawa Barat. Sementara itu, Nyunda menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus memahami, menghayati, dan menjalani hidup dengan panduan nilai-nilai warisan budaya Sunda.
Nyantika menjadi syarat terakhir, yaitu pentingnya etika dalam bersikap dan berperilaku. Eka menekankan bahwa seorang pemimpin harus memiliki sikap yang baik, menjaga tata krama, serta menghargai orang lain.
Saat ditanya mengenai contoh pemimpin Masagi, Eka menyebutkan sosok Solihin GP, yang dikenal dengan panggilan Mang Ihin. Eka menganggap Mang Ihin sebagai pemimpin yang memiliki semua kriteria tersebut, mulai dari Nyantri, Nyakola, Nyunda, hingga Nyantika.
Terkait Pilgub Jabar 2024, Eka menilai bahwa dari empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan bertarung, belum ada yang selevel dengan Mang Ihin. “Belum ada yang sekaliber Mang Ihin,” ungkapnya.
Namun, Eka tetap optimis bahwa Jawa Barat memiliki banyak tokoh yang memenuhi syarat pemimpin Masagi. Sayangnya, menurutnya, sistem rekrutmen politik di partai-partai belum memberikan kesempatan luas bagi tokoh-tokoh tersebut untuk maju dalam kontestasi Pilgub Jabar.
Meski begitu, Eka mengingatkan bahwa pilihan akhir tetap berada di tangan masyarakat Jawa Barat. Ia berpesan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan bijak, karena siapa pun yang terpilih nanti akan memimpin sekitar 50 juta warga Jawa Barat selama lima tahun ke depan.
“Pilihan yang tepat adalah yang resistensinya paling sedikit, sehingga pemimpin tersebut tidak terlalu banyak menimbulkan kontroversi, mampu merangkul semua pihak, dan dapat fokus menangani permasalahan yang dihadapi masyarakat, bukan malah sibuk menangkis kritikan karena kebijakannya tidak dipercaya,” pungkas Eka.
Pandangan Eka Santosa memberikan wawasan penting bagi masyarakat Jawa Barat dalam menentukan pemimpin masa depan mereka. Kriteria Masagi yang diutarakannya menjadi acuan bagi pemilih dalam menghadapi Pilgub Jabar 2024.