KoranMandala.com – Industri berbasis desa kini semakin berkembang di Jawa Barat, di mana sudah banyak desa memiliki produk industri unggulan yang melibatkan sebagian besar warganya. Pembagian kerja yang terstruktur secara alami telah terbentuk, menjadikan desa-desa tersebut mandiri secara ekonomi.
“Dalam wilayah Bandung Raya, saya menemukan beberapa desa yang sebagian besar warganya bergerak di industri jeans, ada desa yang memproduksi gamis, dan ada pula yang berfokus pada bidang permesinan,” ungkap Ilham Habibie, calon Wakil Gubernur Jawa Barat, saat menghadiri saresehan para Kepala Desa se-Jawa Barat dengan tema “Dari Desa Membangun Negeri, Menuju Desa Asih Mandiri”. Acara ini digelar di Hotel Gino Feruci, Kebon Jati, Bandung, pada 19 September 2024.
Putra Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, itu menjelaskan bahwa banyak desa di Jawa Barat yang tetap mempertahankan struktur masyarakat pedesaan, namun sudah memiliki perekonomian berbasis industri. Sekitar 70 persen warga desa tersebut menggantungkan hidupnya pada industri kecil dan menengah, sementara petani masih ada tetapi lebih fokus pada produksi pangan untuk konsumsi lokal desa.
“Ini adalah contoh kemandirian desa yang dilihat dari perspektif industri kecil dan menengah,” kata Ilham. Ia menambahkan, yang perlu didorong adalah pembangunan ekosistem yang mendukung industri berbasis desa ini agar terus berkembang secara berkelanjutan dan memiliki daya saing yang tinggi.
Ilham menekankan pentingnya dukungan dalam hal teknologi, akses permodalan, pendampingan manajemen, serta perluasan pasar melalui platform digital untuk memperkuat desa-desa mandiri berbasis industri tersebut. Menurutnya, konsep ini sangat sesuai dengan kondisi bajyak desa di Jawa Barat yang penduduknya padat dan sektor pertanian sudah tidak lagi menjadi pilihan masa depan bagi anak-anak muda.
“Dengan potensi yang beragam, desa-desa di Jawa Barat perlu dikembangkan secara spesifik. Ada desa yang fokus pada pertanian, nelayan, dan ada pula yang berbasis industri kecil dan menengah. Pengembangan setiap desa tidak bisa digeneralisasi,” ujar Ilham.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pembina Karsa Bangun Desa Jawa Barat, H. Ahab Sihabudin, menyatakan bahwa acara saresehan ini sangat penting untuk memberikan wawasan kepada para kepala desa. Dengan begitu, mereka dapat mengidentifikasi dan mengembangkan potensi di desa masing-masing.
“Jika model pembangunan desa mandiri seperti ini diadopsi oleh seluruh desa di Jawa Barat, tentu akan mempercepat pembangunan ekonomi di Jawa Barat dan Indonesia secara keseluruhan,” tutur politisi PKS tersebut.
Acara saresehan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam upaya membangun desa-desa yang lebih mandiri dan produktif melalui pengembangan industri kecil dan menengah di tingkat lokal.