KORANMANDALA.COM – Manusia merupakan makhluk yang lemah. Dirinya bahkan kerap kali dikalahkan oleh nafsu yang dapat menjerumuskannya sewaktu-waktu.
Sungguh, ihwal manusia memang diciptakan sebagai hamba yang lemah dan tak berdaya.
Sekalipun dirinya mengklaim sebagai orang yang kuat dalam segi apapun, hal itu sama sekali tak ada apa-apanya dalam pandangan Allah Ta’ala.
Hal sederhananya saja, jika Allah berkehendak untuk membuat hambaNya sakit, maka sakitlah dia dan merasakan tidak enak badan.
Baca Juga: Nasihat UAH: Jangan Sia-siakan Hari Jumat Demi Mementingkan Dunia, Allah Bisa Wafatkan saat Itu Juga
Dengan menyadari kelemahannya, maka manusia sebagai hamba diharapkan selalu berlindung kepada Sang Maha Pencipta.
Berlindung merupakan hal yang sangat manusiawi. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita sering berlindung seperti berteduh saat hujan, melapor ke polisi saat ada kejahatan, dan sebagainya.
Hal ini menjadi pendanda bahwahwa pihak yang berlindung sejatinya memang memiliki kelemahan dan keetrbatasan.
Baca Juga: Reminder: Hanya Allah yang Bisa Memenuhi Kebutuhanmu, Simak Ini sebagai Renungan
Begitupun seorang hamba kepada Tuhannya. Sudah semestinya dia mengakui bahwa dirinya memang lemah dan butuh perlindungan Yang Maha Kuasa.
Dalam kKitab Al Hikam karya Syaikh Ibn ‘Atha’illah As Sakandari cetakan ke-16, 2022, halaman 119 ada sebuah pesan yang patut untuk kita renungi.
Pesan tersebut bertuliskan,
“Sebaik-baik waktumu adalah saat-saat di mana engkau menyadari akan kebutuhanmu (kepada Allah), dan karenanya engkaupun kembali mengakui akan kerendahan dirimu (di hadapanNya).“