KORANMANDALA.COM – Manusia hidup dengan berbagai ujian yang dialaminya. Satu di antara cobaan itu adalah ketika diri mendapat hinaan atau celaan dari orang lain.
Tak sedikit orang yang masih sulit untuk menjaga lisan agar tak menyakiti perasaan sesamanya.
Maka jika kita termasuk seseorang yang menadapat celaan itu, adukanlah semuanya kepada Allah Ta’ala.
Tak perlu membalas dengan perbuatan serupa, sebab tak ada gunanya melakukan hal itu dan tak ada bedanya diri kita dengan mereka jika ikut membalas.
Baca Juga: Sungguh Terenyuh, Pasutri Ini Tak Kuasa Menahan Air Mata saat Bertemu Jamaah Asal Palestina di Depan Ka’bah
Dalam Kitab Al Hikam karya Syaikh Ibn ‘Atha’illah As Sakandari cetakan ke-16, 2022, halaman 249, tertulis sebuah pesan yang berbunyi:
“Kala engkau sakit hati karena orang-orang tidak menghiraukanmu, atau mereka acuh diikuti dengan mencelamu, maka kembalikanlah kepada ilmu Allah tentang dirimu.
Apabila engkau masih belum puas dengan ilmu-Nya, maka derita yang menimpamu karena tidak puas dengan ilmu-Nya itu jauh lebih besar daripada derita yang menimpamu akibat celaan mereka.”
Baca Juga: Muslim Pahami Baik-Baik, Semua Perintah dan Larangan Allah adalah Demi Kepentingan Hamba-Nya
Maka, dalam hal ini celaan dari sesama tidak akan berarti jika dibandingkan dengan murka Allah Ta’ala akibat kita melalaikan-Nya.
Syeikh Ibn ‘Atha’illah juga mengingatkan,
“Allah sengaja menciptkan gangguan terhadapmu, supaya engkau tidak menyerah tunduk pada mereka. Allah ingin membuatmu jemu terhadap segala sesuatu, sehingga tidak ada lagi yang memalingkanmu dari-Nya.”