KORANMANDALA.COM – Bagi seorang Muslim, sejatinya saat dirinya menutut ilmu harus ada tujuan lain, bukan sekadar paham, melainkan dampak dari ilmu tersebut.
Islam mengajarkan pemeluknya untuk memiliki goals atau tujuan besar yang dalam hidup, yakni membuat Allah Ta’ala ridho terhadap dirinya.
Saat di dunia, apabila seorang hamba ingin menuntut ilmu, maka dia harus memikirkan dampak dari yang dia pahami terhadap lingkungan sekitar.
Tujuan mulia dari menuntut ilmu tersebut adalah agar menjadi bermanfaat dan juga terkait bagaimana aplikasinya di kehidupan sehari-hasri.
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu, Ini Alasan Mengapa Harus Mengonsumsi yang Halal dan Menghindari yang Haram Menurut dr Zaidul Akbar
Dalam Kitab Al Hikam karya Syaikh Ibn ‘Atha’illah As Sakandari cetakan ke-16, 2022, halaman 247, ada sebuah pesan yang dapat kita renungkan.
“Ilmu yang bermanfaat adalah yang cahayanya memancar ke dalam dada, dan yang dengannya tersingkap selubung yang menutupi hati.”
Maka, dalam hal ini ilmu akan bermanfaat manakala ia mampu membuat penuntutnya bernilai di hadapan Allah Ta’ala (sebagai pemilik ilmu).
Baca Juga: Esensi Waktu Subuh melalui Surat At Takwir Ayat 18, Petik Hikmah dari Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Berikut Ini
Selain itu, ilmu tersebut dikatakan bermanfaat apabila mampu untuk menyingkap tabir penghalang antara seorang hamba dengan Rabb-nya.
Syaikh Ibn ‘Atha’illah As Sakandari mengingatkan pula, “Sebaik-baik ilmu adalah ilmu yang diiringi oleh rasa takut kepada Allah.”
Al Quran merupakan sumber dari segala sumber ilmu. Di dalamnya berisi bimbingan yang dapat mengantarkan seorang hamba mencapai derajat keilmuan yang sesungguhnya.