KORANMANDALA.COM – Mengqadha atau mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan dianggap wajib. Puasa sunnah di bulan Rajab dianjurkan oleh Rasulullah SAW, karena bulan Rajab termasuk dalam bulan haram.
Meskipun tidak ada hadits shahih mengenai puasa Rajab, namun Rasulullah menyukai puasa di bulan haram.
Imam Al-Nawawi menyatakan bahwa tidak ada larangan khusus untuk berpuasa di bulan Rajab.
Puasa yang dianjurkan adalah puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, 15 hijriah).
Niat puasa Rajab bisa dilakukan dengan membaca niat tertentu.
Selain itu, niat puasa qadha Ramadhan juga memiliki bacaan khusus.
Menggabungkan niat puasa Rajab dengan qadha Ramadhan dianggap boleh, namun disarankan untuk mengutamakan niat qadha Ramadhan terlebih dahulu karena merupakan kewajiban.
Puasa sunnah di bulan Rajab dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sebab, bulan Rajab termasuk ke dalam bulan haram atau bulan yang dimuliakan. Keutamaan berpuasa pada bulan haram ini diriwayatkan dalam hadits shahih Imam Muslim.
Niat puasa Rajab
Membaca niat puasa adalah tahapan penting yang perlu dilakukan sebelum menjalankan puasa.
Niat ini bisa dilafalkan secara lisan atau dibaca dalam hati.
Niat puasa Rajab adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta’âlâ.