KoranMandala.com –Hari itu, 24 Mei 1964, menjadi hari yang cukup indah dan ramai di Peru. Seluruh masyarakat tak sabar menantikan pertandingan klub kebanggaannya, timnas (tim nasional) sepak bola Peru melawan Argentina.
Ketika itu, timnas Peru berhasil menduduki posisi kedua dalam klasemen sementara turnamen kualifikasi Olimpiade grup Amerika Selatan.
Untuk bisa bertemu Brasil di final, timnas Peru setidaknya perlu untuk mendapatkan skor imbang melawan klub Argentina.
Legenda Persib Minta Haru Suandharu Lanjutkan Program Oded: Dukung Bibit Sepakbola Kota Bandung
Seluruh masyarakat Peru memiliki antusias yang tinggi, beramai-ramai untuk memberikan support kepada para jagoannya di lapangan hijau. Stadion pun padat dengan penonton lebih dari 53.000 orang.
Stadion Nasional Peru, atau Estadio Nacional Peru berlokasi di ibu kota Peru, yakni kota Lima. Diresmikan pada tanggal 27 Oktober 1952, stadion ini kerap kali menjadi tempat untuk pertandingan-pertandingan besar.
Saat yang dinantikan pun tiba, pertandingan timnas Peru dan Argentina yang berlangsung di Stadion Nasional Peru.
Pertandingan berjalan sebagaimana mestinya, cukup sengit untuk bisa memperebutkan posisi menuju final. Pertahanan dan penyerangan terus dilakukan kedua tim untuk bisa unggul.
Sorak ramai terdengar dari suporter Argentina karena gol pertama yang berhasil dicetak oleh timnas Argentina.
Tidak ingin tertinggal, pemain Peru berusaha keras mengejar gol imbang agar bisa lolos ke babak final. Tidak butuh waktu yang lama, gol pun kemudian dilayangkan oleh pemain sayap Peru, Kilo Lobaton.
Seluruh stadion bergema karena teriakan bangga suporter Peru. Tiba-tiba, sorak kebahagiaan itu terhenti karena sang wasit yang berasal dari Uruguay, Angel Bazos tidak mengesahkan gol tersebut.