KoranMandala.com – Kegagalan Timnas Indonesia melangkah ke semifinal Piala AFF 2024 memicu gelombang kritik tajam dari berbagai kalangan.
Shin Tae-yong, pelatih yang pernah menjadi harapan besar masyarakat Indonesia, kini menjadi sasaran utama kritik.
Namun, menurut pengamat sepak bola Akmal Marhali, kritik ini adalah sesuatu yang wajar dalam dunia sepak bola.
Cristian Gonzalez Siap Jadi Pelatih Striker Timnas: Harapan Baru untuk Garuda
Berada di Grup B, Indonesia hanya mampu mengumpulkan empat poin dari empat pertandingan. Hasil tersebut menempatkan Garuda di posisi ketiga, di bawah Vietnam dan Filipina.
Kegagalan ini terasa pahit, mengingat ekspektasi besar publik terhadap Timnas yang dipimpin Shin Tae-yong.
Kritik Adalah Bagian dari Sepak Bola
Akmal Marhali menegaskan bahwa kritik adalah bagian tak terpisahkan dari dunia sepak bola. “Shin Tae-yong bukan dewa yang tidak boleh dikritik. Kritik adalah risiko yang harus diterima seorang pelatih, terutama jika hasil tidak sesuai harapan,” ungkap Akmal Marhali.
Pernyataan ini mengingatkan bahwa bahkan pelatih terbaik di dunia pun tidak luput dari kritik saat gagal memenuhi ekspektasi.
Ketua PSSI Erick Thohir juga menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh untuk memperbaiki kondisi sepak bola nasional.
Langkah ini diharapkan mampu membawa perubahan positif, baik bagi Shin Tae-yong maupun struktur tim secara keseluruhan.