Andalan Pemain Berdarah Campuran

Di ETU, Tatsumi mengandalkan Gino, pemain berdarah campuran Jepang-Italia, sebagai salah satu kunci permainan tim. Gino menjadi simbol perubahan yang diusung Tatsumi untuk membangun ETU menjadi lebih kompetitif.

Shin Tae-yong juga memanfaatkan talenta pemain keturunan seperti Jay Idzes, Nathan, dan Thom Haye dan lainnya. Kehadiran mereka membawa warna baru dan memperkuat kualitas permainan Timnas Indonesia.

Sang Pembunuh Raksasa

Tatsumi di kenal sebagai “Giant Killer” setelah membawa tim divisi 5-nya menyingkirkan klub besar di FA Cup. Di liga Jepang, ETU juga mampu menyulitkan tim-tim papan atas meski dianggap tim kecil.

Shin Tae-yong pun menjadi “pembunuh raksasa” dengan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 bersama Korea Selatan. Bersama Indonesia, ia juga menundukkan tim-tim kuat seperti Australia dan Korea Selatan di ajang Piala Asia U-23.

Timnas Indonesia U20 Lolos ke Piala Asia China, Shin Tae Yong Sentil Hal Ini

Dicintai Fans Sepak Bola

Shin Tae-yong menjadi idola para fans Indonesia yang sering meneriakkan namanya di stadion. Keberhasilannya membangun Timnas dari dasar membuatnya dihormati dan di cintai oleh publik sehingga Shin Tae-yong mendapat julukan “History Maker”.

Tatsumi pun berhasil memikat hati fans ETU meski awalnya di ragukan. Perubahan besar yang ia bawa membuat namanya di elu-elukan, bahkan lebih sering di teriakkan di bandingkan nama pemain.

Giant Killing bukan hanya anime sepak bola biasa, tapi juga cerita inspiratif tentang perjuangan seorang pelatih muda mengubah tim medioker menjadi penantang serius. Kisah ini sangat mirip dengan perjalanan Shin Tae-yong, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar sepak bola dan pengagum sosok pelatih hebat.

1 2



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar,
Kecamatan Lengkong,
Kota Bandung, Indonesia

bisniskoranmandala[at]gmail.com

Exit mobile version