Koran Mandala -Australia sering disebut sebagai “raksasa yang tertidur” dalam dunia sepak bola, tetapi jika melihat skala global, raksasa sebenarnya justru ada di utara mereka—Indonesia.
Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa yang mayoritasnya fanatik terhadap sepak bola, negara ini memiliki potensi besar. Namun, sejarah panjang penuh tantangan membuat mereka belum mampu bersaing di level tertinggi.
Sejak terakhir kali tampil di Piala Dunia 1938 sebagai Hindia Belanda, Indonesia belum pernah kembali ke panggung dunia. Sepak bola mereka kerap terhambat oleh masalah internal seperti korupsi, ketidakstabilan liga, dan minimnya pemain yang berkarier di klub-klub top Eropa.
Ciro Alves Terdepan, 5 Punggawa Persib Dengan Penampilan lebih Dari 2000 Menit
Namun, pemain keturunan Indonesia justru banyak yang bersinar di Eropa, seperti Robin van Persie, Giovanni van Bronckhorst, dan Nigel de Jong.
Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia mulai serius memanfaatkan pemain keturunan ini. Dari 27 pemain yang dipanggil untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia, 16 di antaranya berasal dari luar negeri. Mereka kini bermain di klub-klub seperti Wolverhampton, FC Utrecht, Palermo, hingga FC Copenhagen.
Peran Erick Thohir dan Ambisi Besar Indonesia
Perubahan ini dipercepat sejak Erick Thohir, pengusaha miliarder dan politisi berpengaruh, mengambil alih kepemimpinan PSSI pada 2023.
Mantan pemilik Inter Milan dan DC United itu ingin membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi dengan strategi berani, termasuk program naturalisasi besar-besaran.
Menurut Robbie Gaspar, mantan pemain Australia yang pernah bermain di Indonesia, langkah ini bertujuan bukan sekadar untuk lolos ke Piala Dunia, tetapi juga menjadikan Indonesia sebagai kekuatan sepak bola dunia.
Pelatih Persib Yakin Timnas Indonesia Meraih Hasil Positif Kontra Australia
Namun, strategi ini bukan tanpa tantangan. Ada kekhawatiran bahwa terlalu banyak pemain naturalisasi bisa mengurangi kesempatan pemain lokal dan mengikis rasa patriotisme di tim nasional.
Mantan striker A-League, Sergio van Dijk, menyebut bahwa anak-anak Indonesia bisa kehilangan impian bermain untuk tim nasional jika peluang mereka semakin kecil.