Ia menilai timnya tampil baik di awal laga, tetapi kehilangan momentum setelah penalti gagal tersebut.
“Tim bermain cukup baik di babak pertama. Namun, kegagalan penalti memengaruhi mentalitas dan mengubah jalannya pertandingan,” ujar Kluivert.
Pengamat sepak bola nasional, Erwan Hendarwanto, menyoroti lemahnya koordinasi antarlini sebagai penyebab utama kekalahan telak ini.
“Kegagalan penalti menjadi titik balik. Setelah itu, tim kehilangan ritme permainan dan terlihat kedodoran. Jarak antarlini melebar dan banyak ruang kosong yang dimanfaatkan Australia,” jelas Erwan.
Statistik: Timnas Indonesia Kalah Penguasaan Bola
Menurut data Lapangbola, Timnas Indonesia hanya menguasai 40 persen penguasaan bola, sementara Australia mendominasi dengan 60 persen.
Socceroos mencatatkan 11 tembakan dengan empat di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Tim Garuda hanya mampu melepaskan sembilan tembakan, meski tujuh di antaranya tepat sasaran.
Posisi di Klasemen: Situasi Makin Sulit
Hasil ini membuat Timnas Indonesia terpuruk di posisi empat dengan enam poin. Sementara itu, tambahan tiga angka membuat Australia semakin nyaman di peringkat kedua dengan koleksi 10 poin.
Kekalahan ini menjadi yang ketiga bagi Timnas Indonesia setelah sebelumnya takluk dari Jepang dan China.*