Selain itu, Mochamad Mierza Fijatullah juga menyia-nyiakan peluang emas satu lawan satu.
Fenomena ini menunjukkan bahwa problematika penyelesaian akhir sudah mengakar sejak usia muda. Latihan teknik dan mental harus menjadi prioritas utama dalam pembinaan.
Evaluasi Menyeluruh Menjadi Kunci
Dean James Cedera saat Bela Go Ahead Eagles, Timnas Indonesia Terancam
Melihat kondisi ini, PSSI dan jajaran pelatih harus segera melakukan evaluasi total.
Latihan penyelesaian akhir tidak boleh sekadar latihan biasa, melainkan harus diintegrasikan dengan pendekatan mental dan analisis data modern.
Penting juga meniru negara-negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan yang sudah menerapkan analisa biomekanik dalam proses latihan pemain mudanya.
Pendampingan psikologis, simulasi tekanan dalam latihan, serta penguatan akurasi tembakan wajib dilakukan secara konsisten.
Bila ingin bersaing di Asia dan dunia, Timnas Indonesia harus membangun mental juara sedari dini.
Momentum saat ini adalah peluang emas. Jika berhasil memanfaatkannya, masa depan sepak bola Indonesia akan lebih cerah.
Namun jika tidak, mimpi besar masyarakat akan kembali tertunda.*