KORANMANDALA.COM – Keutamaan sebuah kesebelasan sepak bola, tidak lain meraih kemenangan. Namun lain halnya bagi La Familia, kelompok pendukung tim Israel, Beitar Jerusalem.
Dalam sebuah film dokumenter bertajuk ‘Forever Pure’ (2016), La Familia diperlihatkan oleh sutradara Maya Zinshetein sebagai pendukung paling rasis.
Kelompok La Familia tidak mementingkan soal kalah dan menang timnya saja, tetapi bagaimana mewujudkan kemurnian sebuah etnis Yahudi secara kolektif.
“Ini kami, tim paling rasis yang pernah ada di Israel!” sorak La Familia yang tergambar dalam film Forever Pure.
Baca Juga: Mengenal Iron Dome, Pertahanan Udara Israel yang Berhasil Dikelabuhi Hamas
La Familia sangat benci orang muslim dan Arab. Setiap pertandingan melawan tim bernuansa Islam, La Familia tidak segan-segan menunjukkan kebenciannya.
Lazim bagi La Familia menyorakan nada provokatif. Bahkan tidak jarang mereka menjelek-jelekan sosok paling agung di sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW.
Pemilik terdahulu Beitar Jerusalem, Arcadi Gaydamak mengambil langkah paling berani sepanjang sejarah kesebelasan asal Israel ini.
Baca Juga: Mengenal Hamas, Kelompok Militan Islam yang Berperang Melawan Zionis Israel
Dua pemain Muslim asal Chechnya, Zaur Sadayev (23) dan Dzhabrail Kadiyev (19) didatangkan Gaydamak untuk memperkuat Beitar Jerusalem.
Gaydamak tahu betul reaksi La Familia setelah kedatangan dua pemain Muslim tersebut. Namun ia sengaja melakukan itu.
“Kenapa Anda melakukan ini?” tanya pewawancara dalam cuplikan film ‘Forever Pure’.