KORANMANDALA.COM – Tingkat akurasi yang buruk, telah menyebabkan Anthony Sinisuka Ginting kalah dua set langsung dengan skor 21-23, 23-25. Ini merupakan kekalahan pertama kalinya dari enam pertemuan.
Pada babak kedua turnamen Malaysia Terbuka BWF World Tour Super 1000, Anthony, wakil tunggal putra Indonesia, mengalami eliminasi setelah kalah dari Lu dalam pertandingan di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada Kamis (11/1/2024). Meskipun sebelumnya Anthony selalu memenangkan pertemuan dengan Lu dalam lima kesempatan sebelumnya, kali ini ia mengalami kekalahan dengan skor 21-23, 23-25.
Kekalahan ini membuat Indonesia kehilangan wakil tunggal putra di turnamen tersebut, setelah Jonatan Christie sebelumnya tersingkir pada babak pertama oleh pemain India, Kidambi Srikanth.
Sebelum kekalahan Anthony, dua ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, juga tersingkir pada babak kedua, sehingga Indonesia tidak akan memiliki perwakilan dalam perempat final untuk nomor ganda campuran.
Pertandingan antara Anthony dan Lu berlangsung sengit dengan durasi 1 jam 7 menit, meskipun hanya berlangsung dalam dua gim. Selisih skor selalu ketat, hanya berbeda satu atau dua poin sepanjang pertandingan.
Anthony mampu unggul sejak awal hingga pertengahan setiap gim, namun kesalahan akurasi pukulan menjadi faktor utama kekalahan, terutama melalui unforced error.
Dalam gim pertama, Anthony memberikan 10 poin kepada lawan melalui kesalahan, sementara pada gim kedua, jumlahnya meningkat menjadi 14 poin. Kesalahan-kesalahan tersebut tergolong unforced error, yang disebabkan oleh blunder dari Anthony sendiri daripada usaha lawan untuk mencetak poin.
Ketika mendapat game point pada kedua gim, Anthony gagal memanfaatkannya, seperti pada saat melakukan pukulan net silang. Meskipun lawan, Lu, juga melakukan beberapa unforced error, kecerobohan Anthony pada poin-poin krusial memengaruhi hasil akhir pertandingan. Anthony mengakui pertandingan yang ketat, namun menyatakan bahwa banyak kesalahan yang dilakukannya, terutama pada poin-poin krusial.- ***