Oleh karena itu, jeda waktu seminggu sebelum laga “play off” hendaknya bisa menjadikan fisik dan mental anak-anak bisa kembali. Untuk itu, STY mesti mengawasi pasukan seketat mungkin. Maklum, jika tampil seperti saat kalah dari Irak apalagi saat bertemu Uzbek, akan berat menghadapi wakil Afrika itu.
Menurut pengamat sepakbola kawakan itu,Indonesia belum pernah bertemu dengan Guinea dalam event apapun. Namun dia berharap Tim Indonesia akan meraih kemenangan.
MASIH KOKOH
Menurut Nigara, melihat pertandingan Indonesia-Irak dengan tanpa kapten Rixky Ridho yang terkena kartu merah saat bertemu Uzbekistan, pertahanan Garuda Muda sebenarnya masih lumayan kokoh.
Kiper Ernando Ari, sedikitnya mampu tiga kali menepis bola yang melaju ke gawangnya. Nathan Tjoe-A-On, di menit 72, mampu menyelamatkan gawang Ernando. Bola sontekan Nihad Watifi meluncur deras ke gawang yang kosong karena Ernando maju untuk menyongsong bola.
BACA JUGA: Pj Gubernur Jawa Barat Minta Pasukan Garuda Muda Tetap Fokus Rebut Tiket Olimpiade Paris
Meski timnas kita kalah, semangat harus tetap ditingkatkan. Sebagaimana 25 menit pertama saat melawan Irak, Justin Hubner yang dipercaya menjadi kapten, mampu memimpin pasukan dengan luar biasa. Tapi, setelah Irak mampu menyamakan kedudukan, terlihat sekali permainan menurun.
Sayangnya anak-anak seperti kehilangan konsentrasi. Sering gagal menutup lawan, terlalu mudah kehilangan bola, dan gagal tampil sebaik saat bertarung dengan Yordania dan Korsel.
Marselino dan Witan Sulaiman yang tampil luar biasa dalam dua laga itu, sepertinya tidak bermain dalam kondisi terbaik. Bahkan keduanya terlampau egois. Berulang kali harusnya bola bisa diberikan ke kawan, justru disepak sendiri.