KORANMANDALA.COM – Faktor penyebab timnas U-23 kalah 0 -1 dari Guinea hal yang sangat mendasar yaitu mentalitas dan konsistensi match di lapangan, misalnya ketika ada keputusan wasit yang tak menguntungkan timnas mental pemain langsung goyah.
Demikian dilontarkan Didin salah seorang warga Kuningan, menanggapi kekalahan Timnas U-23 atas Guinea sehingga praktis gagal melaju ke Pesta Olimpiade 2024.
Menurut Didin, permainan Timnas U-23 saat menghadapi Guinea agak berbeda, ini adalah salah satu faktor kelemahan.
“Maka dari itu semua pemain harus dibangun mental yang lebih baik lagi dengan menempa mental pemain di situasi tersulit di lapangan,” ungkap pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) Adipati Kuningan Soccer School saat diwawancarai Koranmandsla.com, Jumat 10 Mei 2024.
Di laga resmi internasional seharusnya FIFA menyiapkan segala sesuatunya secara resmi juga seperti adanya VAR, wasit FIFA yg rekam jejaknya baik, stadion yg bertatap internasional juga, agar pertandingan Olimpic game terkesan lebih resmi.
Ihwal Shin Tae Young (STY) dikartu merah oleh Wasit, memang ada efek untuk Timnas walaupun efeknya tidak terlalu besar, tapi tetap hal itu praktis menurunkan mental para pemain.
Harapan ke depannya Timnas ini akan terus maju dan berkembang di bawah pelatih STY, perlu di garis bawahi para pemain harus diberikan arahan atau latihan khusus mengenai “law of the game”, sehingga para pemain mengetahui aturan yg benar dan aturan yang melanggar.
Sebagai contoh pertandingan Indonesia vs Guinea pemain belakang Timnas Indonesia melanggar di kotak finalti dan melahirkan tendangan pinalti.
“Kemudian di moment lain diulang lagi pelanggaran seperti sebelumnya. Itulah mengapa para pemain hanya mengetahui aturan permainan tanpa mengetahui seluruhnya “law of the game” atau hukum dalam permainan,” papar
Coach APK Soccer school yang saat ini tetap eksis sebagai pelatih di Cigadung dan Kertawangunan, Kuningan.- *** wawan jr