KoranMandala.com – Untuk menunjukkan daya tahan motor listrik hasil konversi banyak menarik perhatian masyarakat agar beralih ke kendaraan ramah lingkungan. PT PLN (Persero) bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengadakan balapan motor listrik konversi pertama di Indonesia. Event tersebut yaitu “PLN EV Conversion Race 2024”, yang berlokasi di Sentul International Karting Circuit, Bogor.
Perlombaan ini berlangsung dalam dua putaran, yaitu pada 22 September dan 13 Oktober 2024, dan merupakan yang pertama di dunia. Acara ini mencakup tiga kategori lomba, yaitu “EV Race” untuk balapan di jalur aspal, “EV Endurance” yang menguji ketahanan selama 2 jam, dan “Conversion Competition” yang menampilkan konversi motor berbahan bakar minyak menjadi motor listrik secara langsung melibatkan siswa SMK dan mekanik.
Mobil Listrik Mewah Zeekr 009 Harga Lebih Murah Dari Alphard Akan Segera Rilis
Acara balap motor tersebut yang merubah motor berbahan bakar bensin menjadi motor listrik ini adalah bagian dari kampanye pemerintah. Tujuannya untuk menciptakan ketahanan energi dan mencapai tujuan pengurangan emisi karbon.
“Pemerintah terus mencari cara untuk dua hal. Pertama, menempatkan ketahanan energi, kedua menurunkan emisi, dan ini perlu dilakukan sekaligus. Kegiatan yang dilakukan sekarang merupakan kombinasi dari kedua hal tersebut,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
Dalam kesempatan yang sama, Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) yang juga mendukung acara ini menyatakan bahwa PLN EV Conversion Race 2024 adalah salah satu upaya pemerintah untuk memperkenalkan keandalan motor listrik, termasuk proses konversinya, kepada masyarakat.
Amazing! Mobil Listrik Xiaomi Terbaru Sangat Cepat Dan Tampil Elegan
Pemerintah terus memperkuat komitmennya untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Dengan meluncurkan kebijakan baru tersebut, bertujuan meningkatkan minat masyarakat terhadap program konversi motor listrik. Kebijakan ini meliputi peningkatan insentif sebesar Rp10 juta, penyederhanaan proses konversi, dan pengembangan infrastruktur pendukung.***