KoranMandala.com -Calon Walikota Bandung, Haru Suandharu berbagi mimpi menjadikan Kota Bandung sebagai Kota Kreatif Bertaraf Internasional dalam acara “Rengasdengklok Project: Menculik Calon Kepala Daerah” di Bagi Kopi, Kecamatan Lengkong, Minggu 29 September 2024,
“Saya ingin ke depan Bandung menjadi kota kreatif bertaraf internasional,” ujar Haru Suandharu di hadapan kaum Milenial dan Gen Z Bandung Raya..
Menurutnya, potensi Bandung sebagai kota kreatif harus dioptimalkan untuk mendorong industri pariwisata dan sektor ekonomi lainnya.
Tekad Haru Suandharu Meneladani dan Meresonansikan Perjuangan Raden Dewi Sartika
Haru mengungkapkan bahwa salah satu langkah yang akan dilakukan adalah membangun ekosistem industri kreatif, yang diharapkan mampu meningkatkan daya tarik wisatawan untuk tinggal lebih lama di Bandung. “Saat ini orang datang ke Bandung rata-rata hanya 1 hingga 2 hari saat akhir pekan. Ke depan, wisatawan harus betah di Bandung hingga 3 atau 4 hari, bahkan lebih,” kata Haru.
Dia menegaskan, jika wisatawan tinggal lebih lama, ekonomi Bandung dapat bergerak lebih dinamis, tidak hanya di akhir pekan tetapi juga pada hari-hari biasa. Selain itu, lapangan kerja di sektor pariwisata dan industri kreatif pun diharapkan akan semakin bertambah.
Namun, Haru menekankan bahwa mewujudkan Bandung sebagai kota kreatif internasional bukanlah tugas pemerintah saja. Dukungan dari akademisi, profesional, dan seluruh masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang mendukung visi tersebut. “Dengan demikian, Bandung bisa menjadi kota yang maju,” tegasnya.
Tantangan Sosial dan Pentingnya Nilai Agamis
Meski memiliki visi besar, Haru menyadari bahwa perkembangan kota kreatif bertaraf internasional juga dapat menimbulkan tantangan sosial, seperti dekadensi moral, gaya hidup materialistis, serta ketimpangan sosial. “Ulah nepi ka kabawa sakaba-kaba (Jangan sampai kita terbawa oleh pengaruh yang tidak baik),” ujar Haru dalam bahasa Sunda.
Sebagai bentuk antisipasi, Haru bertekad bahwa pembangunan di Bandung harus berlandaskan pada nilai-nilai agamis, sehingga kota ini tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga menjadi tempat yang harmonis dan religius.
Pembangunan Berkelanjutan untuk Generasi Mendatang
Lebih jauh, Haru mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan kota Bandung agar tetap layak huni bagi generasi mendatang. Dia menyoroti pentingnya pembangunan berkelanjutan yang menjaga kelestarian lingkungan. “Bandung adalah titipan. Lingkungan di Bandung jangan sampai rusak. Makanya pembangunan harus berkelanjutan,” tegasnya.
Haru juga menyoroti kebutuhan air bersih yang belum sepenuhnya terpenuhi di kota ini. Saat ini, baru sekitar 70 persen warga Bandung yang memiliki akses terhadap air bersih, dan Haru berharap ke depan 90 persen warga Bandung dapat menikmati air bersih. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan modal besar yang tidak hanya mengandalkan APBD Kota Bandung, tetapi juga bantuan dari APBD Provinsi dan Pemerintah Pusat.