KoranMandala.com -Kematian AI yang Imminent dan Kehancuran Bubble OpenAI: Tinjauan Mendalam.
1. AI dan Perkembangan Terbaru dari OpenAI
Pada September 2024, OpenAI memperkenalkan model AI baru bernama Strawberry yang diklaim memiliki kemampuan penalaran dan pemecahan masalah yang lebih baik dibandingkan GPT-4.
Meskipun demikian, penelitian terbaru dari ilmuwan AI Apple mengungkapkan bahwa bahkan model LLM paling canggih sekalipun belum memiliki kemampuan penalaran yang solid.
Penelitian ini menyoroti bahwa perubahan kecil dalam prompt atau masalah yang kompleks menunjukkan bahwa model-model ini masih sangat bergantung pada pencocokan pola probabilistik dan tidak memiliki pemahaman mendalam terhadap konsep-konsep dasar.
Model-model ini, menurut para peneliti, tidak mampu melakukan penalaran logis yang sahih, terutama dalam bidang matematika yang lebih rumit.
2. Keterbatasan OpenAI dan Penurunan Kinerja
Terlepas dari klaim baru OpenAI mengenai model terbaru mereka, Orion, laporan dari The Information menunjukkan bahwa peningkatan kinerja model ini tidak sebesar yang diharapkan.
Sebelumnya, peningkatan dari GPT-3 ke GPT-4 dirasakan cukup signifikan, namun sekarang OpenAI menghadapi tantangan untuk meningkatkan kinerja yang sebanding.
Salah satu masalah utama adalah terbatasnya data pelatihan baru, yang menyebabkan OpenAI harus mengandalkan data sintetis yang dibuat oleh AI lain.
Pendekatan ini menimbulkan keraguan, karena dapat memperburuk ketergantungan pada pencocokan pola, yang dianggap sebagai titik lemah utama model-model saat ini.
3. Bubble Finansial dan Tantangan Ekonomi
Ada kekhawatiran besar mengenai valuasi OpenAI yang mencapai $157 miliar pada Oktober 2024, yang dipandang oleh beberapa ahli sebagai gelembung finansial yang akan segera pecah.
Biaya operasional OpenAI meningkat seiring dengan skalanya, sementara pendapatan yang dihasilkan jauh lebih kecil dibandingkan dengan investasi infrastruktur yang dibutuhkan.
Di tengah persaingan yang semakin ketat dari perusahaan SaaS dan model open-source, OpenAI menghadapi kesulitan dalam menjaga dominasi pasar.
Selain itu, teknologi mereka memerlukan sumber daya yang sangat besar, seperti pusat data berkapasitas 5 gigawatt, yang bisa mempengaruhi biaya publik dan kebutuhan energi yang lebih besar, berpotensi merugikan pengguna dan pembayar pajak.
4. Masa Depan AI: Harapan atau Kenyataan?
Meskipun industri AI masih berkembang pesat dengan investasi miliaran dolar, ada kekhawatiran bahwa kita berada di titik puncak perkembangan teknologi ini.
Pertumbuhan pesat yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir mungkin menunjukkan bahwa kita semakin mendekati batas kemampuan LLMs saat ini, dan kecerdasan buatan yang lebih maju, seperti kecerdasan umum buatan (AGI), mungkin akan tertunda lebih lama dari yang diharapkan.
Penurunan performa yang dihadapi oleh OpenAI dan ketidakpastian mengenai masa depan industri ini menambah kekhawatiran tentang bubble finansial yang terus berkembang.
OpenAI dan perusahaan AI lainnya berada di persimpangan yang kritis antara teknologi yang menjanjikan dan tantangan besar yang akan datang.
Meski AI tidak akan menghilang, kemajuan pesat yang diharapkan bisa jadi jauh lebih lambat dari yang dibayangkan.
Untuk itu, investor dan pengembang harus siap menghadapi kenyataan bahwa industri ini mungkin tidak akan memenuhi ekspektasi yang terlalu tinggi, dan bubble finansial yang melingkupinya bisa segera pecah. ***