3. Coba kejar posisi rank lokal atau bahkan global, biar tim esports pada notice!
Scouting talent di dunia esports itu beda banget sama olahraga biasa. Biasanya, cara paling umum buat cari player baru dari ‘antah berantah’ adalah nyari yang punya rank tinggi. Setelah itu, record pertandingan kamu bakal dicek dengan detail. Kalau keliatan menjanjikan, bisa aja kamu dihubungi buat ikut trial.
Player dengan rank tinggi biasanya udah terkenal di komunitas. Nama kamu bakal sering dibahas, dan otomatis peluang buat ternitice tim profesional makin besar. Contohnya aja Lemon, yang dulu terkenal sebagai top Kagura, atau InYourDream, player Indonesia pertama yang menyentuh 9000 MMR di Asia Tenggara.
Mereka adalah bukti nyata kalau punya rank tinggi itu bisa bikin tim esports melitik kamu.
4. Sering-sering ikut turnamen “warkop” sampai akhirnya tembus ke level profesional.
Selain punya rank tinggi, sering menang turnamen juga bisa jadi jalan kamu buat masuk ke dunia profesional. Contohnya, Oura yang sempat di-ban dari turnamen karena terlalu sering mening. Itu malah jadi titik awal Oura ternotice tim-tim amatir esports sampai akhirnya jadi legenda di EVOS Esports.
Jangan anggap remeh turnamen ‘warkop’, meski hadiahnya kecil. Justru lewat turnamen kecil itulah langkah kamu dimulai. Hadiah besar atau nggak, anggap saja bonus. Yang penting, makin sering kamu ikut turnamen daerah, nama kamu bakal makin terkenal, apalagi kalau kamu sering menang.
Setelah itu, kamu ikut kualifikasi terbuka untuk turnamen besar yang skala nasional. Di indonesia, turnamen komunitas udah banyak, dan beberapa tim komunitas berhasil masuk ke turnamen bergengsi, seperti Piala Presiden Esports.
Banyak pro player terkenal awalnya dari turnamen-turnamen kecil, contohnya Xinnn dan Wann di tahun 2019. siapa ytahu kamu bisa jadi yang berikutnya!
Kamu juga bisa bikin skuad sendiri buat ikut turnamen daerah. Dengan tim yang solid, kamu bisa lebih mudah berkompetisi karena udah punya chemistry.
Semangat buat kamu yang mau jadi pro player! Kamu bisa! ***