“Oleh karena itu, mulai pekan ini dan dalam beberapa minggu ke depan, kami akan mulai menampilkan rekomendasi konten politik kepada pengguna Instagram dan Threads, tetap dengan mempertimbangkan algoritma yang disesuaikan dan konten yang mereka inginkan,” tambah Mosseri.
Perubahan kebijakan menuju era kepresidenan Trump Selain alasan kebutuhan akan konten politik di platform Meta, Zuckerberg juga mengakui bahwa kebijakan terbaru mengenai konten politik dan penghentian sistem pemeriksaan fakta dipicu oleh hasil pemilu AS yang baru-baru ini berlangsung.
Menurut Zuckerberg, terpilihnya Donald Trump memberikan peluang bagi Meta untuk kembali menekankan pentingnya kebebasan berekspresi di berbagai platformnya. Ini termasuk menampilkan konten politik yang mungkin diminati oleh banyak pengguna.
Meta Hapus Profil AI dari Facebook dan Instagram Setelah Viral
“Peristiwa dalam pemilu AS terakhir dapat dianggap sebagai momen penting bagi kami untuk kembali menekankan prioritas kebebasan berbicara di platform kami. Kami dapat bekerja sama dengan pemerintahan Trump dan pemerintah AS untuk menghidupkan kembali hak tersebut,” jelas Zuckerberg.
Sebelumnya, Zuckerberg melalui Meta telah menyumbangkan dana sebesar 1 juta dolar AS (sekitar Rp 16,2 miliar) untuk pelantikan Trump. Seperti yang dirangkum oleh Koran Mandala pada Kamis 9 Januari 2024, Meta akan mulai menampilkan konten politik di Instagram, Facebook, dan Threads mulai minggu ini dan akan berlanjut untuk beberapa waktu ke depan.
Zuckerberg tidak mengungkapkan apakah kebijakan ini hanya berlaku di AS atau di seluruh dunia. Namun, saat ini pengguna Instagram, Facebook, dan Threads masih memiliki opsi untuk membatasi postingan politik di media sosial mereka melalui menu pengaturan.
Belum ada kepastian apakah fitur pembatasan konten politik ini akan dihapus di masa mendatang. ***