Selasa, 4 Februari 2025 2:53

KoranMandala.com -OpenAI baru-baru ini meluncurkan fitur inovatif pada platform chatbot AI mereka, ChatGPT, untuk membantu pengguna dalam melakukan riset mendalam dan kompleks.

Fitur ini, yang terkenal dengan nama “Deep Research”, diperkenalkan melalui sebuah postingan blog pada hari Minggu lalu.

OpenAI menjelaskan bahwa fitur ini khusus untuk mendukung para profesional. Antara lain di berbagai bidang yang memerlukan pengetahuan mendalam, seperti keuangan, sains, kebijakan, dan teknik, yang sering kali membutuhkan riset terperinci.

Lebih dari itu, Deep Research juga punya manfaat untuk melakukan riset sebelum mengambil keputusan pembelian barang-barang. Itu akan yang memerlukan pertimbangan matang, seperti mobil, peralatan rumah tangga, atau furnitur.

DeepSeek Ai, Kecerdasan Buatan China Tantang OpenAI

Fitur Deep Research memberikan kesempatan kepada pengguna untuk mengeksplorasi informasi dari berbagai sumber dengan lebih mendalam. Hal ini jauh melampaui sekadar memperoleh jawaban singkat atau ringkasan.

OpenAI telah mengumumkan bahwa fitur ini tersedia bagi pengguna ChatGPT Pro dengan batasan 100 pencarian per bulan. Rencananya untuk memperluasnya ke pengguna paket Plus, Team, serta Enterprise di masa yang akan datang.

Peluncuran fiturnya secara bertahap berdasarkan wilayah geografis. Hingga saat ini, OpenAI belum memberikan jadwal rilis untuk pengguna di Inggris, Swiss, serta Area Ekonomi Eropa (EEA).

Untuk mengakses fitur ini, pengguna hanya perlu memilih opsi “Deep Research” pada menu pencarian ChatGPT dan mengajukan pertanyaan, dengan pilihan untuk melampirkan file atau spreadsheet.

Saat ini, fitur tersebut tersedia eksklusif pada versi web, dengan rencana untuk diperluas ke aplikasi seluler dan desktop dalam waktu dekat.

Proses pencarian informasi dapat memakan waktu antara 5 hingga 30 menit, dan pengguna akan menerima pemberitahuan setelah hasil pencarian siap.

Saat ini, output dari fitur Deep Research masih berupa teks. Namun, OpenAI berencana untuk segera menambahkan elemen visual seperti gambar, visualisasi data, dan analisis.

Selain itu, OpenAI juga mengungkapkan bahwa peta jalan pengembangan fitur ini mencakup kemampuan untuk menghubungkan dengan “sumber data yang lebih terkhusus,”. Termasuk sumber daya berbasis langganan dan internal. Hal ini sebagaimana tersampaikan dalam laporan TechCrunch pada Minggu (2/2) waktu setempat.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version