V-belt berfungsi untuk menghubungkan puly primer (penggerak) dan puly sekunder (yang bergerak).
Dalam buku panduan yang diberikan untuk pemilik kendaraannya tersebut, kondisi V-belt harus diperiksa secara berkala, yakni setiap 8.000 km dan umumnya usia pemakaian sekitar 24.000 km.
Lewat cara tersebut, kondisi V-belt dapat terkontrol secara tepat, sehingga tanda-tanda awal kerusakan, seperti retak-retak, aus atau mulur ini juga dapat Anda ketahui lebih awal.
Baca Juga: Keren Banget! Motor Listrik Ini Karya Anak Bangsa, Mampu Tempuh Jarak 100 Km Harganya Cuma Segini
Umumnya, masalah yang muncul pada bagian V-belt, seperti aus atau mulur yang efeknya membuat motor memiliki bunyi berdecit.
Bukan hanya itu saja, mesin yang dimiliki motor juga akan menurun dan bahkan hingga ke kondisi terburuknya yakni V-belt putus.(roi/fam)