KORANMANDALA.COM – Raksasa otomotif dunia asal Jepang, Toyota Motor Corporation, saat ini, mengalami persoalan serius. Kabarnya, Toyota Motor Corporation menghentikan aktivitas enam manufaktur Chuo Spring di kawasan Aichi, Jepang.
Penyetopan aktivitas keenam manufaktur itu karena terjadi sebuah ledakan pada pabrik yang memproduksi kumparan suspensi. Insiden itu menyebabkan dua pekerjanya terluka. Satu di antaranya, menjalani perawatan medis.
Mengutip Bloomberg, bagi Toyota Motor Corporation, penghentian kali ini adalah yang paling fenomenal sejak Agustus 2023.
Kala itu, industri otomotir berlogi triple elips ini menyetop 14 manufakturnya selama 24 jam. Penyebabnya, saat itu sistem manufaktur mengalami permasalahan.
BACA JUGA: Akselerasi Agenda Rendah Karbon, PT TAM Punya Strategi: Elektrifikasikan Seluruh Modelnya
Tentu saja, penghentian aktivitas enam manufaktur tersebut berpotensi terganggunya proses produksi. Sayangnya, Toyota Motor Corporation belum berkomentar.
Meski demikian, Toyota Motor Corporation mengungkap, bahwa beberapa line-production keenam manufaktur yang terhenti itu, di antaranya, yaitu Toyota Auto Body di Yoshiwara dan Inabe.
Selain itu, sejak Senin, 16 Oktober 2023 malam waktu setempat, Toyota Motor Corporation pun menyetop serta beberapa jalur produksi.
BACA JUGA: Produk Daihatsu Laris Manis, Sebanyak 149 Ribu Unit Ludes Terjual, Sigra Terbanyak
Penghentian lainnya terjadi pada Manufaktur Takaoka dan Tsutsumi. Yaitu, pada 17 Oktober 2023 pagi waktu setempat. (win)