Kecanduan game.
KORANMANDALA.COM – Banyak uang dikeluarkan demi bisa memainkan game mobile.
Tindakan ini dilakukan seorang anak perempuan berusia 13 tahun di Tiongkok.
Dia menghabiskan hampir 450 ribu yuan atau sekitar 936 juta rupiah tanpa sepengetahuan orang tuanya demi game mobile.
Baca juga: Tokoh Publik Diajak Meta Jajal Aplikasi Tandingan Twitter Yang Akan Dirilis
Kebiasaan jajan anaknya pada akhir Mei lalu baru diketahui pertama kali oleh Gong Yiwang, ibu anak perempuan tersebut.
Dia mendadak dihubungi oleh salah satu guru anaknya di sekolah asrama yang mencemaskan anak perempuan itu sudah ketagihan game pay to play.
Gong Yiwang menjadi terkejut melihat saldo yang hanya tersisa 50 sen ketika mengecek rekening banknya.
Baca juga: Banyak Konsumen Meninggalkan iPhone Buat Beralih ke Ponsel Jenis Baru
Ternyata uang di rekening tersebut habis untuk membiayai kebiasaan gaming anaknya tanpa sepengetahuannya.
Anak Gong membelanjakan sekitar 120 ribu yuan untuk membeli akun game dan 210 ribu yuan untuk pembelian di dalam game sejak Januari hingga Mei 2023.
Anak perempuan itu juga mentransfer uang sebesar 100 ribu yuan untuk 10 teman sekelasnya.
Baca juga: Zenfone 10 Bakal Dirilis Asus, Berikut Info dan Tanggal Peluncurannya
“Saya tidak mengira anak perempuan berusia 13 tahun dapat berbuat ini. Saya sangat pusing. Kepala saya rasanya akan meledak,” ucap Gong Yiwang kepada stasiun TV Elephant News seperti dikutip dari Insider pada Senin, 12 Juni 2023.
Anak Gong menuturkan sempat menghubungkan kartu debit milik ibunya ke ponselnya,
Namun dia tidak mengetahui asal uang itu dari mana atau berapa banyak uang yang telah dikeluarkan.
Baca juga: Genre Komedi Menjadi Salah Satu Podcast Favorit di Spotify
Anak itu mengaku tahu password rekening ibunya sebab pernah menggunakan kartu debit itu buat membelanjakan sesuatu sebelumnya.
Pembelanjaan itu tidak diketahui orang tuanya karena anak itu menghapus chat dan catatan transaksi pembelian.
Dia juga sering dimintai uang oleh teman-temannya yang mengetahui kebiasaan barunya belanja game.
Baca juga: Pandangan Pakar Soal Penipuan Memakai Voice Note
“Kalau saya tidak memberi mereka uang, mereka akan mengganggu saya seharian. Jika saya melapor kepada guru, saya takut guru akan melapor kepada orang tua saya dan orang tua saya akan marah,” ucap anak perempuan itu.
Gong Yiwang sudah menghubungi sejumlah platform pembayaran untuk meminta refund atau pengembalian dana. Tetapi dia belum mendapatkan dananya kembali secara utuh.
Remaja dan anak-anak yang kecanduan game merupakan masalah besar di Tiongkok. Situasi ini mendorong pemerintah setempat membuat aturan gaming yang ketat.
Baca juga: Perayaan Seribu Tahun Usia Biara Dengan Kisah Spektakulernya
Remaja di Tiongkok dibatasi hanya boleh memainkan game selama tiga jam dalam sepekan. ***