KORANMANDALA.COM – Isu pemecatan bisa terjadi pada korporasi atau industri raksasa. Hal itu yang kini terjadi pada tubuh produsen otomotif asal China, NIO Inc.
Mengutip sejumlah sumber, informasinya, akibat kinerja penjualannya yang ambyar, NIO Inc memutuskan untuk segera memecat 10 persen pekerjanya.
Kabarnya, NIO Inc merealisasikan pemberhentian 10 persen pekerjanya pada akhir November 2023.
NIO Inc menyatakan, pemberhentian 10 persen pekerjanya itu merupakan bagian strategi efisiensi cost production alias biaya produksi.
BACA JUGA: Volvo Sumringah, Kendaraaan Listriknya Laris Manis, Terjual Sebanyak 59 Ribu Unit
Konon, lesunya penjualan NIO Inc karena konsumen lebih memfavoritkan kendaraan berskema Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) atau Hybrid Electric Vehicle (HEV).
Faktanya, di China, penjualan PHEV dan HEV menunjukkan pergerakan luar biasa. Volume penjualannya selama Januari-September 2023, menggeliat 84,5 persen.
Alasan lebih favoritnya HEV atau PHEV yakni harga jualnya yang lebih murah daripada EV murni.
BACA JUGA: Lamborghini Siapkan Hypercar Hybrid Monster Terbarunya, Tenaganya Mengerikan
Tidak hanya pemecatan, rencana NIO Inc leinnya yakni menunda atau mengurangi investasi pada proyek bersifat long term, terutama, yang tidak berkontribusi. (win)