KORANMANDALA.COM – Volvo Cars mengonfirmasikan rencananya untuk menghadirkan seluruh rangkaian mobil listrik pada tahun 2030, mengakhiri produksi kendaraan dengan mesin pembakaran internal (ICE) pada masa tersebut.
Keputusan ini juga mempengaruhi rencana pemasaran Volvo di Indonesia dalam enam tahun mendatang, seperti yang diungkapkan oleh General Manager Volvo Cars Indonesia, Haryanto Djayaputra.
Haryanto Djayaputra menyatakan bahwa Volvo telah siap untuk memasarkan produk elektrifikasi di pasar otomotif Indonesia, meskipun masih menghadapi kendala terkait infrastruktur.
Dijelaskan oleh Djayaputra, fokus utama Volvo saat ini adalah pada masa pakai baterai, ketersediaan teknisi yang mampu menangani baterai berkekuatan tinggi.
Dia menekankan bahwa para teknisi harus memiliki sertifikasi dan membutuhkan waktu tiga bulan untuk memahami teknologi ini.
Menurutnya, pemahaman yang baik terhadap mobil listrik sangat penting, termasuk kemampuan menangani baterai berkekuatan tinggi, karena kesalahan penanganan dapat berdampak fatal.
Djapayutra menegaskan bahwa para teknisi juga harus memiliki keterampilan untuk menangani kendaraan dengan mesin pembakaran internal (ICE) hingga plug-in hybrid yang menggabungkan teknologi ICE dan baterai.
Ini karena Volvo masih memberikan layanan kepada pemilik kendaraan lama.
Penting untuk dicatat bahwa semua teknisi dan staf di Soeroso Service Center telah mendapatkan sertifikasi dari Volvo Cars dan menjalani pelatihan oleh tim Volvo Cars Learning and Development serta Technical and Service Business yang berbasis di Asia Pasifik.- ***