KORANMANDALA.COM – Agar kendaraan terhindar dari kerusakan, maka hal yang harus dilakukan adalah mengganti oli secara teratur. Dengan melakukan pergantian secara rutin, mesin tetap optimal saat motor dikendarai.
Namun, banyak pemilik kendaraan yang sering mengabaikan hal ini yang sebenarnya cukup sederhana.
Seiring berjalannya waktu, oli dalam mesin kendaraan akan terkontaminasi oleh debu, kotoran, dan senyawa kimia dari proses kerja mesin. Akibatnya, kemampuan pelumasan oli menjadi berkurang, menyebabkan gesekan berlebih pada komponen mesin.
Berikut beberapa dampak yang mungkin timbul karena seringnya keterlambatan dalam mengganti oli motor.
Penurunan Performa Mesin:
Oli yang terkontaminasi tidak mampu memberikan pelumasan yang optimal pada komponen mesin. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan akselerasi, daya tarik, dan responsivitas mesin secara keseluruhan.
Selain sebagai pelumas, oli mesin juga berfungsi menyerap panas dari proses pembakaran dan gesekan komponen mesin. Oli yang tidak dapat menahan suhu tinggi dapat menyebabkan mesin overheating, yang berpotensi merusak komponen mesin yang sensitif.
Ketahanan Mesin Berkurang:
Gesekan berlebih karena oli yang tidak optimal dapat menyebabkan keausan pada komponen mesin utama seperti piston, ring piston, dinding silinder, dan poros engkol.
Konsumsi BBM yang Lebih Boros:
Mesin yang harus bekerja lebih keras tanpa pelumasan yang optimal akan mengakibatkan peningkatan gesekan dan suhu, yang pada gilirannya meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Untuk menghindari dampak negatif dari keterlambatan penggantian oli, sangat penting untuk menjalankan pergantian oli secara teratur sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan dalam buku pedoman pemilik kendaraan.
Umumnya, jarak tempuh atau periode waktu tertentu menjadi patokan untuk menjaga kesehatan mesin dan mencegah kerusakan yang dapat berakibat biaya besar.- ***