KORANMANDALA.COM – Pasar Bendo di kawasan wisata Yogyakarta cenderung sepi dari pembeli.

Diketahui, pengunjung ke Pasar Sentra Oleh-oleh ini sangat banyak, akan tetapi mereka cuman numpang lewat.

Hal itu disampaikan sejumlah pedagang oleh-oleh dan pernak pernik saat ditemui di pasar Sentra Oleh-oleh Yogyakarta pekan lalu.

Bendo atau dikenal sebagai Blangkob itu, hasil karya pengrajin Kelurahan Banjaraya, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain di Yogya, pengrajin Bendo Jawa ada di Desa Karangmangu, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Sedangkan Bendo Sunda terdapat di wilayah Bandung Seperti Bendo adat Sunda untuk pengantin Pria atau Blangkon Sunda dan untuk calon mempelai Wanita berupa Siger penutup kepala.

Filosofi bendo atau iket di Sunda

Menurut H Ajat Jatnika, seorang budayawan, di Jawa Barat khususnya masyarakat Sunda, tutup kepala yang dibuat dari kain dikenal dengan sebutan iket, totopong, atau udeng, semuanya adalah pelindung kepala berfungsi sebagai kelengkapan berusaha

Fungsi iket bagi orang Sunda kata Ajat, untuk menutupi rambut serta melindungi kepala, iket dapat berfungsi juga sebagai senjata guna membela diri dan dapat digunakan sebagai sajadah saat beribadah.

Selain itu berfungsi sebagai alat untuk menyimpan atau membawa barang atupun totopong sebagai pakaian khas masyarakat sunda.

Blangkon sebagai penutup kepala lanjut Ajat, sarat makna dan penuh inspirasi.

Blangkon yang sederhana dan elegan ini, umumnya terbuat dari kain batik. Adapun makna filosofis bahwa, dalam kehidupan kita harus belajar untuk sederhana dan menghargai apa yang kita miliki, ucapnya.

Pasar Bendo

Sementara itu, Pasar Bendo merupakan pasar tradisional yang berbentuk los dengan atap tipe kampung.

Pasar Bendo ini mempunyai 3 (tiga) lajur bangunan los. Ukuran masing-masing bangunan los adalah 16,55 m x 3,25 m. Lantai los pasar masih asli, yaitu menggunakan plesteran.

Harga iket dan bendo ada perbedaan. Kalau harga iket Sunda bervariasi dari mulai harga termurah Rp 15.000, sampai Rp 18. 500.

Iket Sunda Batik Cirebon Rp 30 ribu dan Rp 35 ribu, iket Banyuwangi Jawa Timur dengan model Segi 3 Kuda Lumping harganya Rp 15,5 ribu dan Rp 19,9 ribu.

Sedangkan harga Bendo atau Blangkon tergantung model dan kualitas bahan kain Bendo/Blankon. Harga paling murah Rp 30.000, sampai Rp 39.000 dengan harga maksimal Rp 45.000. Namun Bendo berkualitas harganya bisa mencapai Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.

Sementara itu, Blangkon Yogya harganya Rp 34 ribu, dan Blangkon Sunan Kalijogo dibandrol Rp 81,5 ribu. (Wawan Hermawan Jr)***

Sumber:

Editor: Aam Permana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version