KORANMANDALA.COM -Taman Miniatur Indonesia Indah (TMII) di Ibu Kota Jakarta selain sebagai tempat wisata budaya yang edukatif, juga menghadirkan 15 museum yang merangkum cerita tentang kehidupan dan masa lalu masyarakat Indonesia.

Tiap museum dipersembahkan untuk mengedukasi masyarakat dan memperkaya pengetahuannya akan sejarah kehidupan, sosial, peradaban, budaya, dan teknologi di Indonesia.

Mulai dari Museum Indonesia, Indonesia Science Center, Museum Transportasi, hingga Museum Komodo.

Terkait keberadaan museum, pihak TMII mengundang masyarakat untuk menjadi saksi sejarah masa lalu juga gambaran kini dan masa depan.

Aneka ragam aktivitas interaktif juga menjadi esensi dari tiap museum, yang mengajak pengunjung untuk belajar sambil menonton film, membuat batik, menyaksikan peragaan ketenagalistrikan, hingga bermain dengan teknologi Virtual Reality (VR).

Dari 15 museum yang dihadirkan di TMII, satu diantaranya adalah Museum Penerangan Republik Indonesia.

Untuk mengenal lebih dekat Keberadaan Penerangan RI berikut sekilas tentang
“Cikal Bakal Deppen”.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebelumnya bernama “Departemen Penerangan” (1945-1999), “Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi” (2001-2005), dan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) (2005-2009).

Setelah proklamasi kemerdekaan dibentuk Lembaga Penerangan yang secara fungsional menjalankan kebijakan, pola dan pedoman penerangan dengan tujuan (1) membela dan mempertahankan kemerdekaan, (2) mengajak rakyat agar turut serta mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta (3) memperkenalkan Republik Indonesia di dan ke luar negeri.

Selama periode 1959-1965, sesuai Haluan Pembangunan Nasional sebagai ketetapan MPRS, Departemen Penerangan dibentuk untuk menyelenggarakan penerangan melalui media penerangan antara lain radio, film, toestel dan foto, percetakan, kendaraan, mesin stensil, dan mesin ketik.

Mulai tahun 1966, salah satu tugas pokok organisasi penerangan adalah mengarahkan pendapat umum agar terbentuk dukungan, kontrol dan pratisipasi sosial yang positif terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah, selain untuk penerangan ke dalam dan luar negeri.

Pada masa itu pengorganisasian ke dalam dilakukan agar Departemen Penerangan berfungsi menjadi Juru Bicara Pemerintah. Tanggal 15 September 1967 wewenang penerangan luar negeri (Penlugri) yang sejak 1959 dipegang Departemen Luar Negeri RI dialihkan kembali pengelolaannya kepada Departemen Penerangan.

Tahun 1971, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sarana media massa, dikembangkan sistem komunikasi terintegrasi melalui koordinasi, integrasi dan sinergi antarunsur-unsur penerangan pemerintah. Dibentuklah lembaga antara lain Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah (BAKOHUMAS) dan Badan Koordinasi Penerangan (BAKOPEN).

Di tingkat daerah, dibentuk jawatan penerangan provinsi, kantor penerangan kabupaten dan juru penerang (Jupen) di tingkat kecamatan. Sedangkan kabupaten dan kota dibentuk Pusat Penerangan Masyarakat (PUSPENMAS) dengan kegiatan utama penerangan antar pribadi didukung sarana penerangan di daerah seperti: radio, televisi, film penerangan, pers penerbitan, pameran dan pertunjukkan rakyat serta diskusi kerja.

Sementara itu, Departemen Penerangan RI dipimpin Menteri Penerangan Harmoko (1985 – 1998 an) kala Presiden Soeharto berkuasa.- *** wawan jr

Sumber:

Editor: Tim Mandala

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Exit mobile version