Koran Mandala – Puluhan tahun warga Desa Cipakem, Kecamatan Maleber dan Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru Kabupaten Kuningan, menanti hadirnya jembatan penghubung di atas Sungai Srigading. Kini, harapan itu perlahan menjadi nyata.
Setiap hari, terutama saat musim hujan, pelajar dan guru harus mempertaruhkan keselamatan menyeberangi sungai deras demi bisa sampai ke sekolah. Guru SDN 4 Cipakem bahkan kerap absen mengajar bila air sungai meluap. “Kalau hujan deras, saya tidak bisa ke sekolah karena terlalu berisiko,” ungkapnya.
Kabar baik datang saat Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, meninjau langsung lokasi dan memastikan jembatan gantung segera dibangun. Proyek ini merupakan kolaborasi antara Pemkab Kuningan, Yayasan Harmoni Nusa, dan masyarakat setempat.
Mahasiswi Jadi Korban Penjambretan di Kuningan, Pelaku Ditangkap Polisi
“Panjang jembatan 40 meter dan lebar 1,2 meter. Targetnya selesai dalam 1,5 bulan atau sebelum Idul Adha,” jelas Bupati Dian, beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, Uu Kusmana, juga membenarkan bahwa pembangunan jembatan akan segera dimulai demi kelancaran aktivitas warga, khususnya anak-anak sekolah.
Kepala Desa Cipedes, A. Rusdiana, menilai jembatan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi simbol harapan. “Ini jembatan masa depan anak-anak kami. Terima kasih untuk kepedulian semua pihak,” ujarnya.
Warga menyambut pembangunan ini dengan antusias. Mereka menyatakan kesiapannya bergotong royong demi mempercepat proses pembangunan jembatan impian yang sudah dinanti puluhan tahun.