KORANMANDALA.COM – Potensi desa wisata di Kabupaten Garut, masih menemui berbagai macam kendala.
Yang paling utama terkait sistem dan tata cara pengelolaan potensi desa wisata tersebut.
Kondisi itu pun diamini Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Garut, Agus Ismail.
Dia mengatakan keberadaan obyek wisata desa di Garut, hingga saat ini belum terkelola secara baik.
Kendati demikian, diakui Agus, dari sekian banyak potensi desa wisata, baru ada 28 Desa yang memiliki obyek wisata dengan pengelolaan yang cukup baik.
Bahkan dari angka tersebut, Agus mengatakan masih jauh dari capaian target Kabupaten Garut.
“Masih jauh dibawah target,” tutur Agis, sapaan akrabnya, kepada koranmanadala.com, Kamis, 15 Juni 2023.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Garut yakni dengan memberikan bimbingan dan pembekalan terhadap para pengelola obyek wisata di Garut, termasuk para kepala desa yang didaerahnya memiliki potensi alam untuk dijadikan obyek wisata.
Sedang target desa wisata yang harus berkembang di Garut itu seluruhnya ada sebanyak 200 desa.
Menurut Agis, desa wisata di Garut merupakan sebuah potensi pariwisata yang luar biasa.
Hal itu ditunjang letak geografis dan kondisi di pedesaan yang memiliki potensi alam dan budaya yang sangat luar biasa.
Namun, kata Agus, hal itu belum bisa dikembangkan secara optimal lantaran terbentur banyak faktor.
“Masih sedikit potensi wisata yang ada di desa bisa tergali,” ungkapnya.
Di sisi lain, Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengatakan, dalam pengelolaan obyek wisata harus sunggung-sungguh, serius dan apik.
“Kini pengelolaan obyek wisata, terutama kepala desa, masih beragam. Diantaranya ada yang bagus dan ada pula yang baru belajar,” imbuh Helmi.
Oleh karena itu melalui Disparbud memberikan pelatihan pengelolaan desa wisata agar menjadi lebih baik.
Sebab dengan pengelolaan baik itu bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat yang ada disekitaranya.(*)