KORANMANDALA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang telah menetapkan status siaga kekeringan dari Juni hingga 30 Oktober 2023. Pasalnya, 13 desa di empat kecamatan alami bencana kekeringan.
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Mahfudin mengatakan kondisi Karawang saat ini mengalami bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Dari laporan, ada 4 kecamatan yakni Pangkalan, Tegalwaru, Ciampel dan Telukjambe Barat mengalami bencana kekeringan dan juga karhutla,” kata Mahfudin saat dihubungi melalui telepon selular pada Kamis, 14 September 2023.
Menindaklanjuti dampak kekeringan, Bupati diakuinya telah mengeluarkan surat keputusan (SK) penetapan status siaga.
“Ya ada SK Bupati sejak tanggal 13 Juli 2023, status siaga darurat bukan tanggap darurat,” terangnya.
Sementara itu, upaya yang dilakukan BPBD berupa bantuan air bersih sebanyak 125 ribu liter.
“Upaya jangka pendek kami beri bantuan ketersediaan air bersih,” katanya.
Untuk jangka panjangnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam penyediaan air bagi ladang pesawahan dan reboisasi.
“Seperti di wilayah yang memiliki luasan sawah kami berupaya untuk jangka panjangnya dengan penyediaan air,” kata dia.
Berikut rincian desa yang mengalami kekeringan di empat kecamatan tersebut.
Kecamatan Pangkalan
1. Desa Kertasari
2. Desa Jatilaksana
3. Desa Tamanmekar
4. Desa Mulangsari
5. Desa Cintaasih
6. Desa Medalasih
Kecamatan Tegalwaru
7. Desa Cigunungsari
8. Desa Kutalanggeng
9. Desa Cintalaksana
10. Desa Kutamaneuh
11. Desa Cintalanggeng
Kecamatan Ciampel
12. Desa Parungmulya
Kecamatan Telukjambe Barat
13. Desa Wanakerta(*)